Jumat 21 Feb 2020 20:45 WIB

Penggemar Kartun Islami Omar & Hana 60 Persen dari Indonesia

Kartun Omar & Hana memang dibuat untuk menyampaikan nilai-nilai Islami kepada anak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Kartun Islami Omar & Hana (sumber youtube)
Foto: youtube
Kartun Islami Omar & Hana (sumber youtube)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kartun Islami asal Malaysia, Omar & Hana berhasil menarik penggemar dari berbagai belahan dunia, khususnya di Youtube. Bahkan, penggemar kartun yang diproduksi Digital Durian ini banyak yang berasal dari Indonesia. 

Perwakilan Digital Marketing dari Digital Durian, Fachri Mirza mengatakan, kartun Omar & Hana dirilis di Channel Youtube dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Malaysia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Untuk kartun Omar & Hana Channel Malaysia sendiri, menurut dia, saat ini telah memiliki 2,95 juta subscriber dan sudah ditonton sebanyak 1 miliar lebih. 

Namun, menurut dia, 60 persen penonton "Omar & Hana" itu justru berasal dari Indonesia dan sisanya berasal dari Malaysia. Mungkin penggunaan bahasa Malaysia di dalam kartun tersebut dipandang lebih lucu oleh masyarakat Indonesia.

"60 persennya itu dari Indonesia dan 40 persen dari Malaysia,"  ujar Fachri saat berkunjung ke Kantor Harian Republika di Warung Buncit 37, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2). 

Sebagai produsen animasi 3D Islami terbesar di Malaysia, Digital Durian sebenarnya telah lebih dulu membuat kartun "Didi & Friends" pada 2014 lalu. Kartun ini menggunakan karakter sejumlah hewan, seperti burung, katak dan lain-lain. 

Setelah itu, kemudian banyak masyarakat yang menyarankan agar Digital Durian juga menyisipkan nilai-nilai dalam kartun "Didi & Friends" tersebut. Tapi, karena kartun ini menggunakan karakter hewan, Digital Durian memandang kurang etis untuk menyampaikan nilai-nilai Islami. 

Pada 2017 lalu, akhirnya Digital Durian memproduksi kartun baru yang diberi nama "Omar & Hana". Kartun ini lah yang kemudian digunakan untuk mengajarkan ajaran Islam kepada anak-anak, baik melalui lagu maupun cerita. 

"Kalau Didi & friends tidak pantas karena menggunakan karakter hewan, sehingga kami membuat Omar & Hana," kata Fachri. 

Produser Omar & Hana, Fadilah menjelaskan bahwa kartun Omar & Hana memang dibuat untuk menyampaikan nilai-nilai Islami kepada anak-anak, khususnya yang berusia satu tahun sampai sembilan tahun. 

"Omar dan Hanna ini tujuannya itu untuk memberi nilai-nilai Islam, ilmu-ilmu pendidikan Islam kepada anak-anak kecil, sekitar umur setahun hingga 8-9 tahun,"  ujar Fadilah kepada Republika.co.id

Menurut dia, nilai-nilai Islami yang disisipkan di kartun Omar & Hana di antaranya nilai kasih sayang dan nilai kemanusiaan. Di samping itu, kata dia, Omar & Hana juga menyisipkan doa-doa harian yang mudah dihafalkan oleh anak-anak. 

"Itu untuk memastikan anak-anak di Indonesia maupun di Malaysia dan seluruh nusantara terutama yang Muslim, itu ada satu asas dan pondasi yang kuat dari kecil. Jadi jati diri muslim itu menjadi kuat," ucap Fadilah. 

Perempuan berjilbab asal Malaysia ini menambahkan, pada intinya kartun Omar & Hana ini diproduksi untuk membantu para orang tua untuk mendidik anaknya sesuai ajaran Islam. "Jadi Omar dan Hana ini mau membantu ibu-ibu dan ayah-ayah di luar sana dalam memberikan salah satu alternatif pendidikan yang juga menghibur dan mendidik kepada anak," kata Fadilah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement