Selasa 18 Feb 2020 22:26 WIB

Kemenag Rampungkan Review 155 Buku Pelajaran Agama

Materi khilafah yang dulunya menekankan aspek fikih akan lebih pada kajian sejarah.

Menteri Agama Fahrul Razi menyerahkan buku PAI sebagai simbolis kepada perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kahmim (kanan) membuka acara Sarasehan Bulan Bakti Pendidikan Agama Islam di Hotel Santika, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (14/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Agama Fahrul Razi menyerahkan buku PAI sebagai simbolis kepada perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kahmim (kanan) membuka acara Sarasehan Bulan Bakti Pendidikan Agama Islam di Hotel Santika, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan program-program Kemenag dalam moderasi beragama, salah satunya penguatan melalui pendekatan dunia pendidikan.

"Menyelesaikan review 155 buku pelajaran agama Islam untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama para siswa, penguatan pendidikan karakter dan pendidikan antikorupsi. Buku ini akan mulai digunakan pada tahun ajaran 2020/2021," kata Fachrul dalam jumpa pers di kantornya, area Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa.

Kemudian, kata dia, melalui dunia pendidikan materi khilafah yang dulunya menekankan aspek fikih ke depan akan lebih menitikberatkan pada kajian sejarah sehingga diharapkan lebih kontekstual.

Kemenag, lanjut dia, menerbitkan 12 buku Pendidikan Agama Islam berperspektif moderasi beragama. Selain itu, kementerian juga merilis pedoman implementasi moderasi beragama di bidang pendidikan Islam.

Menag mengatakan di dunia perguruan tinggi, dilakukan pendirian rumah moderasi beragama di sejumlah PTKI di antaranya UIN Bandung, IAIN Pekalongan, UIN Walisongo Semarang, STAIN Kepulauan Riau dan IAIN Bengkulu.

Fachrul mengatakan Kemenag juga menyelenggarakan diklat untuk 160 instruktur moderasi beragama yang terdiri dari 60 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan 100 Ketua Dema/BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

Dari ranah tenaga pendidik dan kependidikan, dia mengatakan kemenag mencanangkan program pencegahan radikalisme bekerja sama dengan Setara Institute seperti di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kota Malang dan Kabupaten Malang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement