Rabu 12 Feb 2020 23:28 WIB

Gus Sholah Banyak Wariskan Gagasan Progresif untuk Tebuireng

Gus kikin mengatakan pengembangan Tebuireng di bawah Gus Sholah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Gus kikin mengatakan pengembangan Tebuireng di bawah Gus Sholah. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah)
Foto: Republika
Gus kikin mengatakan pengembangan Tebuireng di bawah Gus Sholah. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), mengatakan banyak ide yang dicetuskan  almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) terkait pengembangan ponpes tersebut. 

Selama dipimpin Gus Sholah, cabang Ponpes Tebuireng kini berjumlah 15 cabang. "Ada pengembangan. Beliau (Gus Sholah) itu ide-idenya banyak. (Misalnya) bikin cabang Tebuireng, sekarang ini sampai Tebuireng 15, sebagian besar di luar Pulau Jawa," tutur dia kepada Republika.co.id, Rabu (12/2).

Baca Juga

Gus Kikin menjelaskan, Ponpes Tebuireng Cabang 15 didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur. Peletakan batu pertamanya, kata dia, dilakukan pada sekitar empat bulan lalu. "Ini masih tahap awal, sehingga harus ditindaklanjuti lagi, hal-hal semacam ini yang harus dipikirkan secara bersama-sama," ucap dia.

Almarhum Gus Sholah, lanjut Gus Kikin, menjadi Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang sejak 2006.  Kemudian barulah pada 2013, tercetus ide dari almarhum untuk membuka Tebuireng Cabang 3 hingga berkembang sampai pada cabang 15. Dari cabang 3 sampai 15, hanya satu cabang yang didirikan di Pulau Jawa, yakni di Banten.

Tujuan lebih banyak didirikan di luar Jawa, yaitu agar Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil 'alamin, dapat tersebar luas ke seluruh penjuru negeri. 

"Rata-rata di luar Pulau Jawa. Yang tidak di luar Jawa itu hanya Tebuireng 8 di Banten. Yang lain-lain itu di luar Jawa, ada yang di Batam," paparnya.

Gus Kikin kini menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, meneruskan Gus Sholah yang telah wafat pada 2 Februari lalu. Dipilihnya Gus Kikin untuk memimpin Ponpes berusia lebih dari seabad itu sebagaimana amanat yang diberikan oleh Gus Sholah. 

"Sudah (jadi keputusan). Itu sudah melalui proses panjang dengan rapat keluarga. Sampai kemudian Gus Sholah memutuskannya begitu. Jadi tidak langsung menunjuk, ada prosesnya. Hingga akhirnya memutuskan saya (sebagai Pengasuh Pesantren Tebuireng)," kata dia.

Gus Kikin adalah cicit dari Pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari. Dia merupakan anak dari almarhum KH Mahfudz Anwar, dan sepupu almarhum Gus Sholah. Gus Kikin adalah generasi ke-8 dalam kepengasuhan Ponpes Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Gus Kikin menyadari, Ponpes Tebuireng Jombang merupakan lembaga yang cukup besar dari sisi organisasinya, dengan jumlah pengajar lebih dari 300 orang. 

Dia mengatakan akan melanjutkan apa yang telah dijejakkan oleh Gus Sholah, termasuk mengejawantahkan pesan-pesan pendiri dan pengasuh sebelumnya untuk diimplementasikan.

"Harus sinkron semua. Sehingga menjadi kegiatan yang bermanfaat. Mulai dari pesan pendiri pondok, dan pengasuh-pengasuhnya. Saya ini kan generasi ke-8 sedangkan Gus Sholah itu ke-7. Kita akan lanjut semuanya. Kita tarik mundur sampai ke para pendiri," tutur dia.

Dalam waktu dekat, Gus Kikin bakal melakukan koordinasi terlebih dulu dengan para pengajar mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. 

"Kita mulai terlebih dulu melakukan koordinasi, barulah (ke) program-program lain yang sudah terencana. Supaya operasional Pondok ini bisa terjalin team work yang lebih baik. Jadi dari sini (Tebuireng Jombang) dulu," tutur dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement