REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Majelis ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi fokus dalam melakukan kaderisasi atau regenerasi ulama. Langkah ini dilakukan agar lahir para dai yang menguasai ilmu agama dengan baik.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan antara pengurus MUI Kota Sukabumi yang baru dibentuk dengan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Rabu (12/2). Pengurus MUI Kota Sukabumi kini diketuai KH Aab Abdulloh dan Sekretaris Muh Kusoy.
''Regenarasi ulama penting untuk melahirkan ulama yang menguasai ilmu agama dengan baik,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Harapannya akan lahir ulama seperti KH Ahmad Sanusi yang merupakan sosok ulama pejuang kemerdekaan.
Oleh karena itu kata Fahmi, kaderisasi ulama dapat dilakukan MUI dan pesantren. Sehingga proses regenerasi dapat berjalan dengan baik. Di sisi lain kata Fahmi, MUI juga dapat berperan mengatasi mengantisipasi masalah kebodohan dan kemiskinan. Dalam artian kepengurusan MUI mampu bersinergis dengan pemda untuk mencegah berkembangnya kebodohan dan kemiskinan di wilayah Sukabumi.
Terlebih, Kota Sukabumi sejak dulu dikenal sebagai kota santri dimana lahir alim ulama di daerah tersebat. Ke depan semua elemen warga tidak hanya mampu mempertahankan simbol melainkan benar-benar mewujudkan Sukabumi sebagai kota santri. ''Mari mendorong komitmen kebersaman antarar ulama dan umaro agar Sukabumi tetap jadi kota santri,'' cetus dia.
Dai dan ulama kata Fahmi, dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Jangan sampai dai dan alim ulama ketinggalan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Padahal saat ini bidang dakwah semuanya ada dalam pengaruh kedua hal itu.
Contohnya tugas alim ulama terkait mencegah informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks yang kini luar biasa menyebar karena percepatan teknologi. Informasi yang tidak benar ini sampai ke ruang pribadi atau privat karena terhubung ke sarana gadget yang dimiliki mayoritas warga.
Sekum MUI Kota Sukabumi Muh Kusoy mengatakan, MUI sudah menjalankan program kaderisasi ulama setiap tahunnya. Harapannya akan lahir dai dan ulama yang menguasai ilmu keagamaan dengan baik dan menjawab tantangan zaman seperti perkembangan teknologi informasi.