REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan persoalan Pancasila dan agama seharusnya tidak perlu diungkit lagi perbedaannya karena sudah final.
"Saya kira sudah selesai. Hubungan agama dengan Pancasila sudah selesai dan tidak perlu diungkit apalagi dalam nada yang keliru," kata Din usai memimpin Rapat Pleno Wantim MUI di Jakarta, Rabu (12/2).
Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan Pancasila berikut UUD 1945 kristalisasi dari nilai agama. Maka sebaiknya tidak perlu ada lagi pertentangan Pancasila dengan agama termasuk Islam.
Umat Islam, kata dia, saat ini justru merasa bertanggung jawab dalam mengisi negara Pancasila. "Saya berpendapat Pancasila tidak boleh meninggalkan agama karena bersumber juga dari agama," kata dia.
"Dengan agama Pancasila akan kuat, tanpa agama akan kualat. Dengan agama Pancasila tegak, tanpa agama Pancasila akan rusak," katanya.
Dia juga mendorong kalangan beragama terus berada pada posisi moderat. Pemerintah juga bertanggung jawab dapat mengembangkan Pancasila dan agama karena berhubungan erat sebagai bagian dari kesadaran kebangsaan.