Rabu 12 Feb 2020 17:35 WIB

Mendagri Harap Kongres Umat Islam Indonesia Bangun SDM

Kongres Umat Islam Indonesia mewujudkan kualitas umat terbaik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Mendagri Harap Kongres Umat Islam Indonesia Bangun SDM. Mendagri Tito Karnavian memberikan paparan didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dalam Rapat Pleno ke-49 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (12/2).
Foto: Republika/Prayogi
Mendagri Harap Kongres Umat Islam Indonesia Bangun SDM. Mendagri Tito Karnavian memberikan paparan didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dalam Rapat Pleno ke-49 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai positif kegiatan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Pangkalpinang, Provinsi Banga Belitung pada 26-29 Februari 2020. Mendagri berharap KUII bisa menghasilkan kesimpulan yang strategis untuk membangun sumber daya manusia unggul.

"Saya kira konsep yang diusung nanti di KUII, kita harapkan bisa membuat suatu kesimpulan yang bersifat strategis yang bisa dioperasionalkan dalam rangka memperkuat konsep pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak, tapi yang jelas tetap dalam kerangka NKRI dan Pancasila," kata Tito kepada Republika.co.id usai Rapat Pleno Wantim MUI, Rabu (12/2).

Baca Juga

Mendagri menilai positif kegiatan KUII dan melihat KUII mengandung pesan untuk membina manusia Indonesia, yakni manusia yang berakhlak, beradab, maju dan lain-lain. Menurutnya, membina manusia sebetulnya paralel dengan visi dan misi presiden nomor satu, yaitu membangun sumber daya manusia unggul.

"Sumber daya manusia yang unggul itu bukan hanya yang sehat, mereka memiliki pendidikan yang baik, terdidik, terlatih tapi juga memiliki akhlak yang baik, jadi saya kira konsep yang diusung saat kongres (KUII) diharapkan memperkuat konsep pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak," ujarnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan, KUII bertujuan mewujudkan kualitas umat terbaik dalam lima aspek di bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan kehidupan beragama dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta dunia. Kegiatan bertema 'Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia untuk Mewujudkan NKRI yang Maju dan Beradab' ini dilaksanakan sebagai wujud pengamalan Islam Wasathiyyah yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Ketua Steering Committee (SC) KUII ke-7, Buya Anwar Abbas menyampaikan tujuan KUII ke-7 secara khusus untuk kembali meneguhkan kiblat bangsa. "Sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yang termaktub dalam pembukaan (mukaddimah) dan pasal-padal UUD 1945 serta ajaran Islam," kata Buya Anwar kepada Republika.co.id melalui siaran pers, Selasa (11/02).

Ia mengatakan, di dalam KUII ini MUI juga ingin merumuskan rancangan dan strategi bagaimana memaksimalkan peran umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan. Khususnya di bidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kebudayaan. MUI juga ingin mewujudkan peran terbaik umat Islam dalam menjaga keluhuran agama dan mengelola negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement