REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Rombongan Badan Koordinasi (Badko) TKQ-TPQ-TQA Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat melaksanakan studi banding di Paud Tahfiz Assalam, Bandungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (11/2).
Secara khusus, rombongan yang terdiri atas kepala serta para pengajar TKQ/ TPQ/ TQA dan dipimpin Drs KH Atthoillah Mursyid ini melakukan studi tentang metode mengajar menghafal Alquran bagi anak usia dini yang telah dilaksanakan di Paud Tahfidz Assalam.
Kegiatan yang dilaksanakan selama studi banding ini meliputi observasi pembelajaran out door, observasi pembelajaran in door, menyaksikan penampilan hafalan Alquran anak- anak Paud yang unjuk kebolehan pembelajaran Alquran metode Tarjim.
Termasuk mengikuti diskusi lebih mendalam mengenai penerapan metode pembelajaran hafalan Quran yang sudah diimplementasikan oleh santri- santri taman pendidikan Alquran (TPQ) dan Paud Tahfidz Assalam Bandungan tersebut.
"Kami berharap TKQ/ TPQ/ TQA di Kabupaten Bekasi bisa menerapkan metode pembelajaran tahfiz Alquran dan metode Tarjim yang telah dimotori Paud dan TPQ Assalam di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang ini," ungkap KH Atthoillah Mursyid.
Dia juga menegaskan, alasan lain perihal studi banding para kepala dan pengajar TKQ/ TPQ/ TQA di Kabupaten Bekasi. Sebab PAUD Assalam telah ditetapkan sebagai PAUD Percontohan oleh Direktorat Paud Kemdikbud pada 2010.
"Demikian halnya dengan TK Alquran Assalam Bandungan juga ditetapkan sebagai TK Alquran Percontohan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI," tambah Kiai Atthoillah.
Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Assalam, Drs H Mustofa AY, mengatakan prinsip utama mengajar menghafal AlQuran di Paud adalah M3, yang berarti mendengarkan berulang- ulang, menirukan berulang- ulang dan mengulangi secara berulang-ulang.
"Secara umum, prinsipnya sedikit dan sederhana, karena hanya M3. Tetapi tekniknya bisa bisa dilakukan sangat beragam," kata Mustofa AY, yang juga inisiator sekaligus telah menulis buku Panduan Praktis Pengelolaan Paud Tahfiz Alquran ini.