REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) membagikan masker kepada masyarakat, baik yang baru pulang dari luar negeri maupun yang hendak bertolak di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pembagian masker yang dilakukan Jumat (31/1) dan Sabtu (1/2) lalu ini menyusul berita merebaknya virus 2019 Novel Corona (2019 nCoV) sejak Desember 2019 silam.
Sebanyak 2.000 masker dan lima karton Air Minum Wakaf dibagikan kepada para pengunjung. Selain itu, ACT juga menyediakan ambulans dan melakukan edukasi terkait pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat.
“Aksi ini berlangsung dua hari. Kita sudah mendapatkan izin dari hari ini Jumat hingga Sabtu (1/2) besok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Dari terminal ini masyarakat akan masuk lebih banyak dari luar negeri, baik yang umrah maupun yang berlibur,” kata Kepala Program ACT Wilayah Jakarta, Anca, dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (4/2).
Dokter Muhammad Riedha dari Tim Medis ACT membagikan masker serta memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Melalui pembagian masker, ia juga mewanti-wanti masyarakat agar selalu waspada dengan virus yang masih satu famili dengan SARS dan MERS ini.
“Transmisinya sejauh ini sudah dipahami melalui percikan batuk ataupun pecikan bersin. Sehingga, pencegahannya dari sisi individu adalah penggunaan masker, lalu cuci tangan yang bersih selama 20 detik, dan memperhatikan etika batuk dan bersin. Ini adalah hal yang minimal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyebaran dan mencegah infeksi dari virus corona ini,” ujar dr. Riedha.
Penyebaran virus corona, menurut Riedha, sangat mengkhawatirkan. Merujuk pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Januari kemarin, penyebaran virus ini merupakan darurat internasional.
Hingga Ahad kemarin, tercatat korban meninggal akibat virus corona mencapai angka 305 orang dan terdapat 14.568 kasus korban terinfeksi di seluruh dunia.
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dipilih ACT sebagai tempat aksi karena lokasi tersebut menjadi gerbang mobilisasi penumpang internasional. Dokter Riedha berharap aksi ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain sehingga dapat membantu penecegahan penyebaran virus dengan lebih baik lagi.
“Kita berpikir untuk membagikan masker dan edukasi masyarakat di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, baik itu di kedatangan maupun keberangkatan. Ini mengingat tempat itu menjadi portal jalur masuk dan keluarnya penumpang internasional," lanjutnya.
Ia pun berharap semoga apa yang dilakukan ACT memiliki efek multiplikasi di tempat-tempat lain. Selain itu, diharap edukasi yang diberikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih waspada dan lebih memproteksi dirinya.
Salah satu warga yang sedang berada di lokasi, Rehan Fauzan, menyambut positif aksi yang dilakukan ACT. Ia yang sedang mengantar jemaah umrah mengatakan, aksi ini dapat menjadi pengingat yang baik untuk masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran virus corona.
“Alhamdulillah, ini adalah kepedulian dari Medical (team) ACT, dan pembagian masker ini cukup bagus. Mungkin masyarakat merasa di Indonesia masih belum (masuk virus corona), tapi ini adalah bentuk kehati-hatian juga untuk masyarakat kita agar lebih menjaga kesehatan. Terima kasih kepada Medical (team) ACT telah membagikan masker kepada masyarakat di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Rehan.
Terbaru, Pemerintah Kerala, salah satu negara bagian India, mengonfirmasi kasus ketiga virus korona baru atau Novel 201 Coronavirus (201-nCoV) di Kasaragod, Kerala. Menteri Kesehatan Kerala, KK Shailaja telah berkoordinasi dengan Majelis Kerala terkait hal itu.
Menurut Shailaja, orang ketiga yang positif terinfeksi virus adalah seorang mahasiswa kedokteran yang baru kembali dari Wuhan, China. Pasien telah dirawat di rumah sakit distrik Kanhangad dan kini dipindahkan ke bangsal isolasi.
"Kondisi pasien stabil dan sedang dimonitor. Tidak perlu panik," kata Shailaja dilansir dari The New Indian Express, Senin (3/2).
Sebelumnya, pasien pertama dan kedua yang terinfeksi virus corona baru di Kerala juga merupakan mahasiswa. Keduanya masing-masing berada di bangsal isolasi perawatan di rumah sakit Thrissur Medical College dan Alappuzha Medical College.