REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat turut berduka cita atas kepergian tokoh bangsa KH Solahudin Wahid atau Gus Solah yang meninggal, Ahad (2/2) malam. Almarhum dikenal sebagai sosok yang selalu hadir di tengah-tengah umat dan merupakan tokoh yang memiliki pandangan visioner.
"Gus Solah sosok ulama teladan yang komitmennya kuat membela umat dan yang selalu hadir di tengah umat," ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar, Selasa (4/2).
Bahkan, ia mengungkapkan jika adik almarhum Gus Dur tersebut memilih kembali ke pesantren pasca berkecimpung di dunia politik. Menurutnya, sikap seperti itu jarang ditemukan. "Beliau kembali ke dunia pesantren, susah mencari itu. Dunia pesantren berduka," ungkapnya.
Ia mengenang jika Gus Solah merupakan pribadi yang mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama dalam setiap dialognya. "Sosok yang punya visi bangun toleransi dan bangun kerukunan," katanya.
Rafani mengatakan lebih jauh Gus Solah mampu diterima di semua kalangan masyarakat, tidak hanya di kalangan NU.
Oleh karenanya, MUI Jabar berharap ke depan muncul tokoh-tokoh seperti Gus Solah. "Beliau tokoh NU tapi dia punya inklusif. Di Muhamadiyah beliau dianggap sosok yang luar biasa," katanya.