Senin 03 Feb 2020 10:12 WIB

Jimly: Keluarga ICMI Kehilangan Gus Sholah

Gus Sholah merupakan salah satu pendiri ICMI bersama BJ Habibie dan tokoh lainnya.

  Sejumlah kerabat bertakziyah ke rumah duka KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Mampang Prapatan, Jakarta,  Ahad (2/2) malam.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kerabat bertakziyah ke rumah duka KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Mampang Prapatan, Jakarta, Ahad (2/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan, almarhum Salahuddin Wahid atau yang kerap disapa Gus Sholah merupakan sosok yang mengayomi semua orang dan lapisan masyarakat.

"Beliau itu mengayomi semua orang, jadi kita merasa kehilangan sekali," kata dia saat mengunjungi rumah duka di Jalan Kapten Tendean Nomor 2C Jakarta Selatan, Senin (3/2).

Secara pribadi, dia mengaku sering mengunjungi rumah almarhum Gus Sholah untuk berdiskusi membicarakan berbagai hal tentang kenegaraan dan hal lainnya. "Saya kan sering ke sini. Beliau ini sangat akrab, lintas iman, lintas aliran dan pastinya semua orang merasa kehilangan," katanya.

Sebagai bukti mengayomi, semasa hidup adik kandung dari Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut terus berusaha mengayomi berbagai kelompok yang ada di internal Nahdlatul Ulama (NU).

Kepergian almarhum, ujar dia, meninggalkan rasa kesedihan bagi semua kalangan terutama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Hal itu dikarenakan Gus Sholah merupakan salah satu pendiri ICMI bersama BJ Habibie dan tokoh lainnya.

Ia mengatakan, Bangsa Indonesia membutuhkan banyak tokoh seperti karakter Salahuddin Wahid yang bisa menjadi menyatukan lintas golongan terutama di saat negara membutuhkan keteladanannya.

"Keteladanan beliau bisa mempersatukan dan merekatkan. Bagi generasi muda harapan saya bisa mencontoh dan meneladani yang baik dari almarhum," kata profesor kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 17 April 1956 tersebut.

Ia mengatakan semasa hidup, beliau juga sering mengundang para tokoh untuk berdiskusi dan bertukar pikiran di kediamannya terutama masalah nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement