REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) pada Ahad (2/2) malam. Indonesia, kata Yudi, kembali kehilangan bapak bangsa dan sosok negarawan yang berjasa dalam pemberantasan korupsi.
"Keluarga besar pegawai KPK turut berduka cita atas meninggalnya Kiai Haji Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Dengan wafatnya Beliau, Indonesia telah kehilangan tokoh nasional, bapak bangsa dan sosok negarawan yang juga berjasa dalam pemberantasan korupsi di negeri ini," kata Yudi dalam keterangannya, Senin (3/2).
Selama ini, kata Yudi, Gus Sholah selalu menjaga KPK baik dengan dukungan datang langsung ke gedung KPK maupun dengan mendukung upaya KPK di bidang pencegahan korupsi. Bahkan, pada 2017 lalu, almarhum menggagas Deklarasi Tebuireng untuk melawan budaya korupsi dengan para pemimpin lintas agama.
"Semoga, ke depan akan lahir sosok-sosok pewaris pemikiran beliau yang menjaga negeri ini dalam bingkai kebhinekaan, NKRI dan menyuarakan gerakan antikorupsi," kata Yudi.
Sebelumnya, Gus Sholah dikabarkan kesehatannya menurun dan memasuki fase kritis di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita pada Ahad (2/2) sore. Sekitar jam 21.00 WIB, tokoh NU ini dikabarkan wafat di RS Harapan Kita.