Jumat 31 Jan 2020 08:02 WIB

Rahasia Manjurnya Doa Sahabat Nabi Muhammad SAW

Saad bin Abi Waqash terkenal dengan doanya yang manjur.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Saad bin Abi Waqash terkenal dengan doanya yang manjur. Foto berdoa/Ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan
Saad bin Abi Waqash terkenal dengan doanya yang manjur. Foto berdoa/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Makanan yang boleh dimakan umat Muslim adalah makanan yang halalan tayyiban. Halal itu diukur dari nilai gizi, cara mendapatkannya, hingga bagaimana cara menyajikan makanan hingga disantap. 

Siapa sangka, memperbaiki menu makan dalam aktivitas sehari-hari bakal membuat setiap doa diijabah Allah SWT, benarkah? 

Baca Juga

Dalam buku Siyar A'lam an-Nubala’ disebutkan mengenai keimanan serta kehati-hatian Saad bin Abi Waqash. 

Sahabat Nabi yang memiliki sifat paling hati-hati dari setiap makanan yang akan dia konsumsi. Beliau tak segan menolak makanan yang tak jelas asal-muasalnya.  

Saad bin Abi Waqash boleh dikatakan sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi 'duta' halal. 

Sebab sikapnya yang begitu mulia, beliau termasuk salah satu sahabat yang mendapat jaminan langsung masuk surga. Tak hanya itu, Rasulullah mendoakannya agar memiliki keakuratan doa yang mustajab.   

Dalam buku La Tahzan karya Syekh Aidh al-Qarni disebutkan, keakuratan doa yang dipanjatkan Saad selalu terjadi. Doa tersebut bahkan dapat terijabah sebelum tangan beliau diturunkan selesai mengucap doa.   

Diceritakan, ketika ada seseorang yang menghina Ali bin Abi Thalib di hadapannya, beliau membelanya. Namun tetap saja orang tersebut mencemooh dengan semena-mena yang pada akhirnya membuat Saad berkata lantas berdoa: "Ya Allah, cukupkanlah aku darinya menurut kehendak-Mu." 

Usai mengucapkan itu, tiba-tiba seekor unta lari dari arah Kufah. Unta itu berlari terus tanpa menoleh ke kanan maupun ke kiri dan langsung merangsek ke tengah-tengah kerumunan orang. Kemudian unta tersebut menabrak orang yang mencemooh Ali dan langsung menginjaknya.  

Orang tersebut kemudian mati seketika di tengah kerumunan orang banyak yang disaksikan mereka. Begitulah kiranya bukti bagaimana Allah menjaga serta mengijabah orang-orang yang memperbaiki menu makanan mereka secara halal. Hanya halal yang boleh dikonsumsi umat Muslim, tanpa kecuali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement