Sabtu 25 Jan 2020 20:36 WIB

Mahfud MD: Indonesia-Malaysia Sama-sama Anut Islam Wasatiyah

Islam Wasatiyah konsep tipologi Islam yang mengambil jalan tengah atau moderat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD menyampaikan materi saat diskusi panel di Gedung Pengurus Besar Nahdlatu Ulama, Jakarta, Sabtu (25/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD menyampaikan materi saat diskusi panel di Gedung Pengurus Besar Nahdlatu Ulama, Jakarta, Sabtu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menilai di antara kesamaan yang ada pada Indonesia dan Malaysia adalah kesamaan menganut Islam wasatiyah. Yakni konsep tipologi Islam yang mengambil jalan tengah atau moderat.   

"Indonesia dan Malaysia sama-sama menganut Islam wasatiyah. Islam yang tidak ekstrim ke kiri dan kekanan. Islam yang cerdas. Kita sama dengan Malaysia," kata Mahfud saat mengisi diskusi dengan tema Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU pada Sabtu (25/1).

Baca Juga

Mahfud menjelaskan Islam wasatiyah merupakan konsep. Sebagaimana konsep Islam rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam, serta juga seperti Islam kafah atau menyeluruh. Sebab itu menurutnya tak perlu menjadi perdebatan.

"Ada yang tanya Islam wasatiyah itu di mana dalam Alquran dan Hadits? Islam wasatiyah itu konsep, sama dengan Islam rahmatan lil alamin, mana ada dalam Alquran Islam rahmatan lil alamin. Itu konsep. Islam kafah tak ada dalam Alquran. Tetapi di situ ada udhulu fi silmi kaffah, indikatornya di sini disebut Islam kaffah," katanya.

Mahfud menjelaskan Indonesia dan Malaysia sama-sama ingin membangun negara yang Islami dan percaya bahwa bernegara merupakan sunnatullah. Artinya sudah menjadi kodrat bagi setiap orang untuk bernegara dan mempunyai pemerintahan. Kendati demikian, Indonesia dan Malaysia menurut Mahfud juga mempunyai pendapat yang sama bahwa tak ada satu sistem khilafah tertentu yang harus diikuti menurut Alquran dan Sunah.

"Sebab itu Indonesia memilih bentuk republik dengan presidensil, Malaysia memilih bentuk kerajaan. Apakah itu melanggar Alquran dan sunah? Tidak. Karena memang di Alquran dan Sunnah tidak ada ajaran bentuk negara. Bahwa  manusia bernegara ya, bentuknya seperti apa? terserah," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement