Sabtu 25 Jan 2020 16:15 WIB

Kabag Humas Istiqlal: Sulit Kalau Khutbah Jumat Diseragamkan

Istiqlal menerapkan mekanisme tertentu berkenaan dengan khutbah Jumat

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Umat muslim mendengarkan khutbah jumat sebelum melaksanakan shalat Jumat  (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Umat muslim mendengarkan khutbah jumat sebelum melaksanakan shalat Jumat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, Istiqlal menerapkan mekanisme tertentu berkenaan dengan khutbah Jumat yang akan disampaikan kepada publik. Dia mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab agar materi yang disampaikan dalam khatib tidak menyentuh area sensitif.

"Ada mekanismenya dan sudah dikoreksi. Imam besar langsung baca itu (materi khotbah). Bagus kalau bisa ditiru sama masjid-masjid lain," kata Abu Hurairah kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (25/1).

Baca Juga

Hal tersebut diungkapkan menyusul wacana pengaturan khutbah Jumat di masjid-masjid. Rencana itu dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar. Wacana tersebut, mengacu pada Kota Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA).

Secara pribadi, Abu mengaku tidak sepakat dengan wacana tersebut. Dia mengatakan, hal itu mengingat perbedaan materi dan pengetahuan yang dimiliki setiap khatib yang akan menyampaikan khutbah Jumat.

Dia mengatakan, Istiqlal mewajibkan setiap khatib yang akan menyampaikan khutbah Jumat untuk menyerahkan meteri mereka satu atau dua pekan sebelum naik mimbar. Dia melanjutkan, sehingga materi itu dapat dipertanggung jawabkan.

"Jadi khatib tidak begitu naik ke atas mimbar tidak semaunya mengucapkan khutbah sehingga enggak keluar tema karena bahaya kalau enggak ada cacatan itu," katanya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar menyebut bahwa Kementerian Agama Kota Bandung berencana mengatur isi khutbah shalat Jumat di setiap masjid di Kota Bandung. Wacana tersebut, mengacu pada Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Kota Abu Dhabi, kata Yusuf, mengatur khutbah Jumat agar bersama-sama mendoakan pemerintah dalam setiap urusan. Selain itu, diaturnya isi pidato khutbah Jumat agar dapat menyejukkan jamaah sidang Jumat. "Ini dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Yusuf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement