Rabu 22 Jan 2020 07:45 WIB

Manfaat Kesehatan Puasa dan Teori Kurangi Impor Habibie

Puasa memberikan manfaat kesehatan dan ekonomis.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Puasa memberikan manfaat kesehatan dan ekonomis bagi pelakunya.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Puasa memberikan manfaat kesehatan dan ekonomis bagi pelakunya.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejatinya, puasa memang terkadang membuat orang menjadi lelah. Namun di balik kelelahan fisik tersebut, terdapat kekuatan luar biasa jika puasa itu dapat dijalani dengan hikmah. 

Mengutip buku Belajar Mudah Ekonomi Islam karya Cecep Maskanul Hakim, puasa juga merupakan keajaiban kesehatan. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: “Berpuasalah, kamu pasti sehat,”.

Baca Juga

Sabda Rasul ini dibenarkan sejumlah penelitian medis modern. Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa perut yang sehat adalah perut yang tidak ‘penuh’. Hal ini merupakan keajaiban yang jika dihitung nalar logika sepertinya tak mungkin. Namun fakta yang terjadi, begitulah adanya.

Jika ditarik kesimpulan Nabi Muhammad mengenai puasa itu ke wilayah lain, semestinya keajaiban itu bisa terjadi. Misalnya dengan berpuasa, bisa jadi ekonomi suatu masyarakat dapat sehat. Hal ini pernah dilakukan mantan presiden ke-3 RI, BJ Habibie.

Pak Habibie kala itu, kata dia, pernah disodori hitungan, bila 200 juta penduduk Indonesia secara sadar melakukan puasa Senin-Kamis, maka dalam satu pekan terdapat 100 ton beras yang dapat dihemat. Artinya, suplai tersedia dan dapat dialihkan ke arah yang lebih produktif, seperti ekspor (dengan catatan kebutuhan domestik terpenuhi).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement