Selasa 21 Jan 2020 23:36 WIB

ACT Bantu Beras 2 Ton untuk Pondok Pesantren di Sulteng

Beras tersebut diserahkan untuk dua pesantren yang ada di Palu dan Parigi Moutong.

ACT memberikan bantuan beras ke sejumlah pondok pesantren di Sulteng. Foto beras di  gudang penyimpanan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
ACT memberikan bantuan beras ke sejumlah pondok pesantren di Sulteng. Foto beras di gudang penyimpanan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (Global Wakaf ACT) Cabang Sulawesi Tengah melalui program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI) kembali mendistribusikan dua ton beras. Beras tersebut diserahkan untuk dua pesantren yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulteng.

Distribusi ditahap pertama dilakukan di Pondok Pesantren Asyabaalul Khairaat Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Jumlah santri di ponpes itu kurang lebih 100 orang.

Baca Juga

Distribusi tahap kedua dilakukan di Pondok Pesantren Modern Nurul Falah Kawatuna, Kota Palu, Senin sore. Di ponpes tersebut terdapat 135 santri yang sebagian besar anak yatim maupun dari keluarga yang kurang mampu.

Kepala Cabang ACT Cabang Sulawesi Tengah Nurmarjani Loulembah mengatakan dua pesantren itu sangat layak untuk dibantu. Dimana kondisi ekonomi di ponpes itu belum memadai dan sangat membutuhkan kebutuhan pokok santri khususnya makanan.

“Sesuai dengan program BERISI ini dikhususkan untuk membantu pesantren-pesantren yang kurang mampu. Bantuan itu diharapkan dapat kembali meringankan beban ponpes maupun meningkatkan semangat santri untuk menuntut ilmu agama," kata Nurmarjani di Palu, Selasa (21/1)

Nani sapaan akrabnya juga mengungkapkan program berisi ini dikhususkan untuk semua ponpes di Indonesia agar kebutuhan pondok khususnya beras dapat terpenuhi. Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah Kawatuna Palu, Mohamad Hafizin mengatakan salah satu kendala yang dihadapi ponpes ia pimpin adalah kebutuhan pangan santri khususnya beras. Dimana sebagian besar santri merupakan anak yatim dan kurang mampu yang tidak dibebankan iuran pondok.

“Biasanya kami kekurangan beras karena santri menunggak pembayaran apalagi mereka dari keluarga yang kurang mampu maupun anak yatim. Untuk memenuhi kebutuhan beras biasanya kami berutang dengan pedagang beras di pasar," Kata Hafizin kepada tim ACT di sela-sela distribusi beras.

Hafizin mengungkapkan bantuan beras dari ACT sangat membantu kebutuhan pokok santri. “Terima kasih ACT kami sangat bersyukur dengan bantuan beras. Kami sangat-sangat terbantu sehingga meringankan beban ponpes kami”, tutup Hafizin.

ACT Sulteng menargetkan setiap bulannya akan mendistribusikan beras sebanyak satu ton di pesantren yang ada di Sulteng. Pihak ACT juga mengajak para dermawan yang kelebihan rezeki untuk menyisipkan dana untuk meringankan beban pondok pesantren melalui donasi ke ACT. Seperti diketahui bantuan beras tersebut juga merupakan donasi para dermawan yang turut membantu ekonomi pondok pesantren.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement