Selasa 21 Jan 2020 20:43 WIB

LMI Bantu Penyintas Banjir dan Longsor di Lebak

LMI Rescue juga mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa daerah yang terisolasi

Lembaga Manajemen Infak (LMI) selama masa tanggap darurat bencana di Lebak, Banten.
Foto: Dok LMI
Lembaga Manajemen Infak (LMI) selama masa tanggap darurat bencana di Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Manajemen Infak (LMI) selama masa tanggap darurat bencana di Lebak, Banten, turut membantu proses evakuasi, membuka dapur umum, hingga melangsungkan psikososial yang memuat unsur edukasi mitigasi bencana.

“Psikososial yang kami sampaikan sangat fun, tapi kami juga selipkan pesan-pesan yang mengedukasi agar di kemudian hari jika peristiwa serupa terjadi, warga Lebak siap untuk selamat,” terang Kepala Bagian Tanggap Darurat LMI Rescue Irfan Nurdiansyah dalam pesan elektronik, Selasa (21/1). 

Beberapa kampung yang terisolasi akibat jembatan di atas sungai Ciberang, Lebak, Banten yang terputus menjadi target utama pendistribusian bantuan. Terdapat empat lokasi terisolir yang menjadi wilayah kerja Laznas LMI di Kecamatan Sajira, yaitu Kampung Somang, Kampung Tanggajing, Kampung Susukan, dan Desa Sukarame.

Selain secara regular menyediakan setidaknya 1.000 porsi makan per hari untuk warga terdampak, tim LMI Rescue juga mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa daerah yang terisolasi menggunakan perahu karet dan flying fox. Selama tiga pekan, LMI Rescue juga menggandeng 20 relawan terapis dari Institut Terapis Sahabat Relawan (ITSAR).

 “Alhamdulillah, saat ini kampung-kampung terisolasi sudah dapat diakses kembali. Anak-anak juga sudah sekolah kembali. Mudah-mudahan kondisi ini semakin cepat membaik seperti sebelumnya,” kata Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement