REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis bercerita pernah bertemu Dokter Joserizal Jurnalis pendiri Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Libanon. KH Cholil mendapat banyak cerita tentang perjuangan aktivis kemanusiaan kelahiran Padang, Sumatra Barat ini.
"Saya mendapat banyak cerita tentang perjuangannya, namun yang saya sangat terkesan adalah kegigihannya dalam membela kemanusiaan dengan spirit Keislaman meskipun kata Islamnya tidak dia munculkan," kata KH Cholil melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (20/1).
KH Cholil menyampaikan, Joserizal bercerita tentang perjuangannya dan tantangan yang dihadapinya. Joserizal juga bercerita pernah diracun saat perjalanan ke Israel. Namun ,dengan kemampuannya sendiri dapat menawarkan racun di dalam tubuhnya.
Setelah kejadian itu, setiap Joserizal melakukan perjalanan ke area-area konflik, ia selalu membawa bekal makanan sendiri. "Dia berpesan kepada saya, hendaknya membawa makanan sendiri kalau melakukan perjalanan ke area konflik, apalagi untuk misi kemanusiaan," ujar KH Cholil mengenang pesan sang aktivis kemanusiaan.
Sebelumnya, KH Cholil mengenal almarhum Joserizal melalui media dan informasi teman sebagai penggiat kemanusiaan. Namun, ia secara pribadi dapat bersua langsung dalam satu forum Konferensi Internasional untuk Kemerdekaan Palestina di Bairut, Lebanon pada 2016. Saat itu, almarhum Joserizal mendapat penghargaan sebagai pahlawan kemanusiaan di Palestina.
Lalu di akhir sesi konferensi ada sesi wisata untuk seluruh peserta dari berbagai negara ke beberapa tempat bersejarah dan museum di sekitar Bairut. Kebetulan di dalam bus KH Cholil duduk berdekatan dengan Joserizal. Pada saat itu, KH Cholil mendapat banyak cerita tentang perjuangan sang aktivis kemanusiaan.
KH Cholil mengungkapkan, perjalanan hidup seseorang bagaikan rekaman yang diputar menjadi film kehidupan. Semua umur yang dilalui akan menjadi catatan bagi yang di bumi dan yang di langit. Pertanyaannya apa yang sudah dipersembahkan dan apa yang menjadi peninggalan hidup ini.
"Selamat jalan almarhum Bung Joserizal, mudah-mudahan Allah menerima seluruh amal baik dan mengampuni seluruh dosa, aamiin yang Rabb," ujarnya.
Joserizal tutup usia pada 20 Januari 2020. Sejumlah tokoh masyarakat, aktivis kemanusiaan, ulama, pejabat negara dan orang-orang yang mengenal kiprahnya berduka cita dan kehilangan sosok pemberani yang berjiwa besar.
Semasa hidupnya, Joserizal kerap terjun ke wilayah konflik dan perang di dalam negeri dan luar negeri untuk membantu para korban. Kemudian dia bersama sahabat-sahabatnya di MER-C menggagas berdirinya Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina tahun 2009. Belum lama ini, MER-C juga telah membangun RS Persahabatan Indonesia-Myanmar di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar.