REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah merenovasi Pondok Pesantren Al barokah yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/1). Pesantren ini belum pernah direnovasi sebelumnya meski kondisinya begitu memprihatinkan.
Saat tim ACT Tasikmalaya menyambangi pesantren tersebut pada Juli tahun lalu, nampak kondisi bangunan yang sudah tidak layak. Atap bangunannya sudah bolong, tembok retak-retak, dan dinding bilik juga sudah sangat rapuh.
"Pesantren Al Barokah yang telah berdiri sejak 25 tahun itu memang belum pernah direnovasi, sekarang kami renovasi," kata anggota tim program ACT Tasikmalaya, M Fauzi Ridwan dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (16/1).
Pesantren yang menjadi tempat belajar agama bagi 150 orang santri dari tingakt TK hingga SMP ini, kata dia, hanya mampu menampung 50 orang saja. Adapun santri seringkali melalui kondisi belajar dengan jumlah yang membludak dari kapasitas ruang yang ada. Tak sedikit santri pun pada akhirnya terpaksa belajar hingga keluar ruang kelas.
Namun dengan kondisi tersebut, dia mengaku para santri tidak menurunkan minat belajarnya. Justru, para santri tetap semangat melakukan aktivitas belajar meski berada di tengah-tengah keterbatasan fasilitas penunjang. Pihaknya menegaskan bahwa kondisi yang memprihatinkan itu tak akan terjadi lagi.
Lebih lanjut dia menyebutkan, pembangunan renovasi ini sudah dimulai dan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu tiga pekan ke depan. "Tim kami sedang melakukan proses pembangunan kembali madrasah tersebut menjadi lebih layak, tiga minggu lagi insyaAllah selesai," ungkapnya.
Ustaz Tatang Zaelani yang sejak tahun 1995 sudah mendedikasikan dirinya sebagai pengajar di pesantren ini menyampaikan rasa terima kasih karena pesantren Al Barokah sedang direnovasi.
“Doa mudah-mudahan ACT dan para donaturnya diberikan kesehatan dan keberkahan dari Allah SWT, jazakallah ahsana jaza," ungkapnya.