Selasa 14 Jan 2020 15:43 WIB

Pengelola Zakat Diminta Prioritaskan Bantu Mahasiswa

Dana zakat untuk mahasiswa membantu proses pendidikan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
Pengelola Zakat Diminta Prioritaskan Bantu Mahasiswa. Ilustrasi Zakat
Foto: Foto : MgRol_94
Pengelola Zakat Diminta Prioritaskan Bantu Mahasiswa. Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat (Sumbar) Buya Gusrizal Gazahar menyarankan kepada semua pengelola dana zakat agar tidak hanya fokus membantu masyarakat miskin. Menurut Buya Gusrizal, pengelola zakat juga harus memperioritaskan membantu para mahasiswa terutama yang berjuang mengejar pendidikan di luar negeri.

"Dana zakat, infak, sedekah, jangan hanya buat membantu masyarakat miskin. Harus ada juga buat membantu para mahasiswa kita yang berjuang mengubah hidup dengan jalur pendidikan," kata Buya Gusrizal saat menghadiri acara peresmian penggunaan QRIS untuk penerimaan zakat/infaq/sedekah pada Baznas Provinsi Sumbar dan Masjid Raya Sumbar, di Aula Pertemuan Masjid Raya Sumbar di Padang, Selasa (14/1).

Baca Juga

Buya Gusrizal melihat selama ini pengelola zakat selalu memfokuskan penyaluran dana zakat, infak sedekah buat membantu kebutuhan pangan masyarakat miskin. Buya menceritakan pengalaman ia berkunjung ke suatu negara di mana ada banyak mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di sana.

Ia mendapati kelompok mahasiswa tinggal di kamar yang seluruhnya berisi 10 lebih mahasiswa dengan fasilitas satu kamar mandi. Menurut Buya Gusrizal, kondisi seperti itu sangat tidak efektif dalam memudahkan para mahasiswa buat kelancaran pendidikan. Harusnya ada dana dari umat buat membantu segala keperluan para mahasiswa supaya proses pendidikan yang ditempuh mahasiswa perantau asal Indonesia bisa lebih mudah dan nyaman.

Selain itu, bantuan buat mahasiswa menurut Buya Gusrizal harus disalurkan dengan proses yang lebih mudah. Buya Gusrizal menyebut selama ini penyaluran bantuan dari dana zakat, infak dan sedekah harus melampirkan surat keterangan miskin.

Kenyataannya, menurut Buya Gusrizal, tidak semua masyarakat terlebih mahasiswa mau disebut sebagai golongan orang miskin. Pada posisi ini, Buya Gusrizal menyarankan agar bantuan buat mahasiswa tidak harus dengan mencantumkan surat keterangan miskin.

"Para pelajar dan mahasiswa itu bahkan lebih berhak menerima dana zakat. Dan tidak semua dari mereka mau disebut sebagai orang miskin, tapi mereka berhak mendapatkan bantuan," ucap Buya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement