REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Relawan Rumah Zakat Action bersama CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, melakukan aksi bersih-bersih pascabanjir. Rumah Zakat juga membagikan total 320 paket nasi kepada warga terdampak banjir di Pondok Gede Permai, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi yang terdampak banjir Jabodetabek.
CEO Rumah Zakat ikut beraksi untuk memastikan agar para relawan tetap semangat dalam menjalankan tugas. Di beberapa aksi seperti dapur umum, Nur Efendi, sesekali membantu, menanak nasi memotong bawang bersama relawan lain. Sambil menyambangi warga, Nur Efendi juga ikut membersihkan lumpur-lumpur yang bersisa.
Menurut keterangan warga RT 3, Riki (30 tahun), banjir awal tahun ini diakuinya paling parah dialami oleh warga Perumahan Pondok Gede Permai sejak terakhir kali terjadi tahun 2007. Dimana ketinggian banjir mencapai 7,8 meter melewati tangguh penahan air yang terjadi tanggal 1 hingga 2 Januari 2020.
"Nggak sampai satu jam air melewati tanggul mas. Bahkan warga yang memiliki rumah 2 lantai tetap kebanjiran sampai ke lantai 2. Sampai dada mas. Dan itu baru surut tanggal 2 Januari," kata Riki kepada Relawan Rumah Zakat Action.
CEO Rumah Zakat bersama Relawan melakukan aksi peduli banjir di Jati Asih, Bekasi.
Banjir sendiri disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Juga air kiriman dari Cikeas dan Cilengsi. Jumlah 3 RW terdampak di lokasi ini yaitu RW 8, RW 9, dan RW 10 dengan jumlah pengungsi pada hari itu sebanyak 257 jiwa.
Tidak hanya merendam rumah, dampak banjir juga merendam puluhan mobil dan kendaraan bermotor serta buku-buku dan baju sekolah anak-anak. Selain melakukan aksi bersih-bersih bersama TNI, relawan dan CEO Rumat Zakat memberikan bantuan berupa alat kebersihan untuk warga yang rumahnya masih dipenuhi lumpur dan air yang menggenang didalam rumah dan jalan.