Jumat 10 Jan 2020 18:18 WIB

Perjuangan Rumah Yatim Salurkan Bantuan ke Desa Terisolasi

Tim Rumah Yatim terhambat 10 km dari lokasi akibat longsor susulan

Terhambatnya tim dikarenakan adanya longsor susulan di kawasan Desa Cigedug, Bogor, sekitar 10 kilometer menuju lokasi di Kampung Girimulya, Desa Sukamulih, Kecamatan Sukayaja, Kabupeten Bogor, Senin (6/1).
Foto: Rumah Yatim
Terhambatnya tim dikarenakan adanya longsor susulan di kawasan Desa Cigedug, Bogor, sekitar 10 kilometer menuju lokasi di Kampung Girimulya, Desa Sukamulih, Kecamatan Sukayaja, Kabupeten Bogor, Senin (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim relawan Rumah Yatim Regional Jabodetabek masih menjumpai sejumlah kendala untuk mendistribusikan bantuan kepada korban banjir bandang dan longsor di Kampung Girimulya, Desa Sukamulih, Kecamatan Sukayaja, Kabupeten Bogor, Senin (6/1). Terhambatnya tim dikarenakan adanya longsor susulan di kawasan Desa Cigedug, Bogor, sekitar 10 kilometer menuju lokasi.

Wilayah tersebut merupakan satu dari sejumlah titik di Sukayaja yang terisolir akibat bencana banjir dan longsor kemarin. Akses darat hingga saat ini terututup dikarenakan material longsor masih menutupi jalan. Salah satunya longsor susulan yang terjadi kemarin di Desa Cigedug serta intensitas hujan yang cukup tinggi.

“Ditambah intensitas hujan yang masih tinggi sehingga menyulitkan distribusi karena jalan licin,” tutur Deni Rustandi, Relawan Rumah Yatim.

Ia menjelaskan, mobil yang digunakan tim juga mengalami slip ban. Karena jalnan licin akibat hujan yang terus turun sepanjang perjalanan menuju lokasi. Ditambah lagi, sambung Deni, jalanan yang digunakan masih sangat minim penerangan. Bahkan, tim harus berdiam diri di lokasi Desa Cigedug menunggu kondisi aman untuk dilalui.

Senada dengan Deni, Ali Ridwan mengungkapkan, tim Rumah Yatim akan mengupayakan distribusi bantuan sampai ke lokasi bencana. Hal itu dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan akses jalan hingga aman.

“Masih di bawah, nunggu akses aman,” jelas Ali, melalui pesan singkat saat dihubungi jurnalis Rumah Yatim.

Sejumlah bantuan pula sudah mulai masuk dari pemerintah setempat. Namun akses yang digunakan melalui jalur udara menggunakan helikopter. Sedangkan kebutuhan bahan pokok makanan, perlengkapan bayi, dan kebutuhan alat bersih bersih masih sangat diperlukan.

Karena jumlah korban yang terdampak bencana mencapai ribuan jiwa. Selain itu ratusan rumah mengalami kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement