Rabu 08 Jan 2020 15:37 WIB

ACT Salurkan Bantuan kepada Guru Ngaji

ACT kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk puluhan guru di Tasikmalaya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Gita Amanda
Melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI), Global Zakat- Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk puluhan guru di Tasikmalaya.
Foto: ACT
Melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI), Global Zakat- Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk puluhan guru di Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI), Global Zakat- Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk puluhan guru di Tasikmalaya. Zainal Arifin (54 tahun) salah satunya, ia merupakan seorang guru mengaji yang biasanya hanya mendapat infak Rp 7.000 per bulan. Dia telah lama mengabdi sebagai guru mengaji selama 31 tahun.

Zaenal menuturkan rasa harunya ketika mendapatkan beaguru tersebut. "Meni kalintang bingahna ieu kenging nu sakieu ageungna kangge abdi pribados. Haturnuhun ACT, mudah-mudah berkah sareng teras neras programnya (Sungguh bahagia tak terkira rasanya saya pribadi mendapat bantuan yang sedemikian besarnya. Terima kasih ACT, semoga berkah dan berkelanjutan programnya)," ungkap Zaenal.

Baca Juga

Implementasi program SGI dilaksanakan di Madrasah Al Ikhlas di Desa Cikapinis, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Sembilan puluh penerima manfaat bantuan beaguru tersebut merupakan guru prasejahtera di Tasikmalaya Selatan, seperti Kecamatan Cikatomas, Karangnunggal, Cikalong, Manonjaya, Cibalong, Bantarkalong, dan Culamega. Mereka telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun sebagai guru honorer.

Kepala Cabang Global Zakat-ACT Tasikmalaya Taufik Perdana menerangkan, program SGI hadir untuk mengapresiasi pengabdian guru-guru Indonesia. Terutama guru yang tetap semangat dan ikhlas mengabdi di tengah keterbatasannya.

“Seperti kita ketahui, saat ini masih banyak guru yang belum mendapatkan perhatian terkait kesejahteraannya. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk peduli dan bergerak membantu para guru berdedikasi tersebut melalui program SGI. Karena jasa mereka lah kelak akan lahir dan tumbuh anak-anak yang saleh dan cerdas tumpuan masa depan bangsa,” ungkap Taufik.

Sejak diluncurkan pada November 2019 lalu, program SGI terus memberikan biaya hidup bagi guru prasejahtera di penjuru negeri. Harapannya, program ini menjadi penyemangat guru untuk terus berperan di dunia pendidikan Indonesia.

Dari hasil rekapitulasi tim Global Zakat-ACT, sebanyak 862 guru telah menerima manfaat dari program Beaguru. Angka ini akan terus bertambah seiring dengan pendistribusian bantuan beaguru di sejumlah kota atau kabupaten lainnya.

Penanggung Jawab Pelaksana Program Apiko Joko Mulyono menjelaskan, program SGI memang hadir untuk guru-guru prasejahtera di Indonesia. “Meski untuk sementara bantuan ini hanya diberikan sekali, kita tentu berikhtiar agar berkelanjutan. Sehingga, diharapkan bisa ikut menambah motivasi kerja para guru honorer dan guru ngaji untuk terus memberikan inspirasi bagi anak bangsa," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement