Ahad 05 Jan 2020 04:54 WIB

ACT Kerahkan 500 Relawan Bantu Korban Bencana Banjir

ACT membuat 56 posko bantuan di semua titik banjir di Jabodetabek.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Gita Amanda
Pelepasan armada bantuan ACT oleh Walikota Jakarta Timur M. Anwar di Posko ACT, RPTRA Permata Intan, Bidara Cina, Jatinegara, Sabtu (4/1).
Foto: Ratna Ajeng Tejomukti
Pelepasan armada bantuan ACT oleh Walikota Jakarta Timur M. Anwar di Posko ACT, RPTRA Permata Intan, Bidara Cina, Jatinegara, Sabtu (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Wahyu Novian mengatakan telah mengerahkan 500 relawan untuk membantu proses tanggap darurat bencana banjir di Jabodetabek, sejak Rabu (1/1).

"Kami membuat 56 posko bantuan di semua titik banjir yang terbagi menjadi 105 orang  tim evakuasi, 100 orang medis dan 295 orang logistik," uajr dia di posko pengungsi RPTRA Permata Intan, Bidara Cina, Jatinegara, Sabtu (4/1).

Baca Juga

ACT memiliki tujuh posko induk untuk penanganan bencana banjir diantaranya terdapat di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Bogor dan Bekasi.

Posko paling besar terdapat di Bidara Cina, karena daerah ini merupakan lokasi terdampak banjir paling parah. Masa tanggap darurat akan terus berlangsung sesuai dengan instruksi pemda setempat, ada yang berakhir  pada 7 Januari hingga 14 Januari 2020.

ACT hingga saat ini masih terus mendata kebutuhan korban bencana banjir dengan kerja sama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Hingga saat ini masih dalam hitungan kasar, anggaran yang dihabiskan ACT mencapai Rp 10 miliar. 

Angka ini bisa saja terus bertambah menyesuaikan kebutuhan korban bencana. Usai masa tanggap bencana, ACT akan bersiap untuk membantu dalam program bedah rumah.

"Banyak rumah terdampak banjir yang mengalami kerusakan berat sehingga tidak layak huni, ini masih kami lakukan pendataan rumah warga mana saja yang akan dibantu," jelas dia.

Tidak hanya perbaikan rumah, jika memungkinkan juga akan diberikan bantuan perabot dasar bagi mereka. ACT masih terus bersiaga karena cuaca ekstrim yang terjadi hingga Maret.

Sebab curah hujan penyebba banjir kemarin merupakan yang tertinggi. Bahkan banjir siklus lima tahunan ini merupakan yang terparah sejak 150 tahun yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement