REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat bersinergi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmul dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polnes terjun langsung ke lapangan untuk melakukan assesment dan menyaluran 200 kaleng Rendang Superqurban di Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Sempaja Utara, tepatnya di jalan terong dan sekitarnya. Curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini di kota Samarinda, menyebabkan naiknya debit air di bendungan Samarinda.
Naiknya debit air membuat pintu air harus dibuka, dengan dibukanya pintu air ini menyebabkan sebagian warga yang tinggal di daerah Kecamatan Samarinda Utara, tepatnya di Kelurahan Sempaja Timur mengalami banjir setinggi paha orang dewasa. Menurut data dari Info Taruna Samarinda (ITS) kurang lebih 217 rumah terendam banjir kali ini.
Sebagian warga sudah mulai mengungsi walau banyak yang masih bertahan di rumahnya. Penyaluran simbolis di terimakan secara langsung oleh Bapak Lurah Sempaja Timur, Agus Salam. Tim kemudian secara keseluruhan menyerahkan kepada warga dibantu dengan kapal perahu dari BPBD Samarinda.
Banjir juga melanda Seluma Barat Bengkulu.
Tak hanya Samarinda, di Bengkulu, hujan lebat yang terjadi pada selasa, 31 Desember 2019 pukul 14.30 - 22.00 WIB menyebabkan air sungai meluapkan dan membanjiri sebagian besar daerah Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Banjir ini mengakibatkan 300 kepala keluarga terdampak banjir dan hewan ternak hanyut. Sekitar 75 rumah rusak ringan dan 10 rumah rusak berat.
Rumah Zakat Action respons dengan menurunkan 3 orang relawan dan 160 kaleng Superqurban (Kornet). Kebutuhan mendesak saat ini adalah Air bersih, Sembako (beras, telur, sayur mayur), hygient kit, dan pakaian layak pakai.
“Kondisi terkini air sudah surut serta warga mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur bekas banjir,” ujar Zanili Kades Talang Tinggi, Seluma Barat, Seluma, Bengkulu.