REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA— Organisasi Islam non-pemerintah di Nigeria, Yayasan Rafeeqa, mengungkapkan bahwa masjid-masjid pusat di Nigeria telah kehabisan uang. Imam-imam besar mereka tidak menjalankan tanggung jawabnya seperti yang diperintahkan dalam Islam.
Seperti yang dilansir dari Daily Post, Pendiri Organisasi Islam Modinat Lawal-Fawuditimi, mengatakan dalam sebuah pernyataannya pada Selasa (31/12/2019), peran masjid pusat ialah membantu orang-orang dalam bidang spiritual dan finansial dan meminimalisasi masalah semacam itu di Nigeria.
“Melalui imam-imam di masjid pusat, mereka membantu mengidentifikasi orang-orang yang kurang beruntung dan butuh bantuan. Namun, saat ini masjid-masjid tidak memenuhi kebutuhan tersebut,” jelas Fawuditimi.
Dia mengajak umat Islam untuk membantu orang-orang kurang beruntung tersebut. Dia menekankan bahwa hal tersebut sesuai dengan perintah di Alquran.
“Yayasan Rafeeqee memberi makan lebih dari 100 Muslim di Nigeria pada 2019 karena pemerintah tidak bisa melayani masyarakat,” kata pernyataan tersebut.
Menurut Fawuditimi, yayasan yang terlibat dalam program-program masjid lokal di Nigeria diharapkan bisa memberikan lebih banyak bantuan untuk memberi makan orang miskin di tahun mendatang. Seperti dalam salah satu program utama mereka, yaitu Ramadan Feed the Poor Programme.
Yayasan ini berkerja sama dengan beberapa Kepala Imam Masjid pusat dan masjid di pinggiran kota, kemudian bersama-sama mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan makanan selama Ramadhan sesuai dengan syarat dan ketentuan.
Selain itu, yayasan ini juga bertujuan membantu Muslim yang berjuang untuk menjadi lebih baik dengan menerapkan Alquran dan hadis dalam kehidupan mereka sehari-hari. .
Namun demikian, masjid pusat di Nigeria kini mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Kewajiban masjid pusat dalam mengelola uang kini membuat orang-orang kelaparan.
Dengan situasi ekonomi Nigeria saat ini, masjid-masjid pusat seharusnya menjadi tempat untuk mencari dukungan keuangan dalam hal sadaqa, zakaatul Maul dan Fitri, tetapi sebagian besar masjid pusat kurang menyediakan layanan tersebut.
“Pemberdayaan masjid pusat di Nigeria kini sedang jatuh secara menyeluruh di dalam atau luar negeri,” tambah pernyataan tersebut.