REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Didin Hafidhuddin menyampaikan turunnya hujan merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah sekaligus bukti rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya. Selain sebagai rahmat, juga sebagai peringatan agar manusia semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah dna tidak bersikap takabur atau sombong.
Didin menyadari, hujan yang turun pada Rabu 1 Januari 2020 ini memang sangat deras sehingga menyebabkan banjir di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek. Dia mengatakan, keadaan ini harus disikapi dengan bijak untuk membuktikan sebagai bangsa yang beriman, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi dalam membantu sesama.
"Hujan merupakan rahmat sekaligus peringatan dari Allah SWT agar kita semua lebih mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (1/1).
Didin mengatakan, keadaan ini menjadi momentum bagi masyarakat yang terdampak banjir untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, yakni dengan kesabaran, ketabahan dan keuletan dalam menghadapi segala situasi dan kondisi termasuk banjir.
"Buktikan juga bahwa kita adalah bangsa yang terbiasa untuk menolong sesama yang sedang mengalami musibah dengan tenaga, pikiran, harta, maupun juga doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT," ucap dia.
Menurut Didin, musibah banjir harus dijadikan momentum untuk merekatkan kembali persaudaraan antar-anak bangsa, dengan saling tolong-menolong dan saling membantu satu dengan yang lain. "Harus saling bahu membahu secara bersama-sama untuk menolong dan membantu meringankan beban saudara-saudara kita," ujarnya.
"Jangan dikembangkan kebiasaan berpikir negatif dan menyalahkan pihak tertentu atas terjadinya peristiwa yang terjadi ini. Marilah kita semuanya berdoa kepada Allah SWT agar saudara-saudara kita yang mendapatkan musibah kebanjiran ini diberikan kekuatan dan kesabaran," tutur Didin.