REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar, menyambut baik kegiatan Muhasabah yang digelar oleh Republika di Masjid Pusdai, Selasa (31/12). Karena, menurut Asda III Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdurachim, ia mengapresiasi kegiatan yang rutin digelar oleh Republika sebagai bagian dari upaya non pemerintah dalam menumbuhkan kesolehan sosial di masyarakat.
"Republika sebagai pelopor menumbuhkan budaya positif dalam mengisi akhir tahun di masyarakat. Sekarang kan semakin banyak acara-acara muhasabah seperti ini di masjid-masjid. Tak hanya di masjid sebesar ini bahkan di masjid kecil juga," ujar Dudi.
Apalagi, menurut Dudi, Republika menggelar muhasabah tak hanya di Kota Bandung saja tapi juga di kota lainnya seperti di Yogyakarta dan Jakarta. "Kegiatan ini, alhamdulillah banyak ditiru oleh masjid-masjid dan komunitas masyarakat mulai sadar dari pada hura-hura ga jelas sekarang lebih baik ke pengajian," katanya.
Dudi menilai, dengan kegiatan muhasabah ini ada keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental spritual. "Keseharian kita kan banyak yang hura-hura. Alangkah lebih baik kalau kita mengurangi yang hura-hura," katanya.
Makna muhasabah sendiri, kata dia, adalah evaluasi diri terutama dengan yang terjadi pada 2019. Berbagai catatan, telah terjadi di 2019 terutama dengan adanya pemilihan umum yang kerap menimbulkan perbedaan di masyarakat.
"Kita ga ingin berkepanjangan maslaah konflik ini walaupun ada dinamika, sekarang saatnya konsolidasi banhlgun bersama-sama moment ini untuk merekatkan lagi. Apalagi pusdai akan menggelar acara mempertemukan tokoh daerah," paparnya.
Dudi mengatakan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, tak bisa hadir karena ada acara di Pangandaran. Namun, gubernur pun sangat mengapresiasi Republika yang telah menggelar acara ini. Muhasabah ini, penting sebagai rasa syukur. Serta, mengambil pelajaran di masa lalu untuk intropeksi diri menjadi pribadi yang baik lagi.
"Kita semua harus seimbang kehidupan dunia dan akhirat. Muhasabah ini sesuai dengan Jabar juara lahir batin. Bukan hanya resolusi duniawi tapi juga kualitas iman dan taqwa," kata Ridwan Kamil yang sambutanya dibacakan oleh Dudi.
Masih menurut Ridwan Kamil dalam sambutannya, Rasullullah mengajarkan bermuhasabah yakni orang yang beruntung adalah orang yang menghisab dirinya. Pada 2019, Ridwan Kamil menilai sebagai tahun berat karena masa pemilihan legislatif dan presiden.
Jadi, kata dia, sangat penting moment pergantian tahun ini digunakan untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Ridwan Kamil pun, mengimbau pada masyarakat untuk menahan diri dan bermuhasabah dari pada melakukan hal yang tak bermanfaat.
"Kurangi hura-hura Muhasabah penting untuk memperbaiki diri. Isi hal yang postif untuk bangsa dan bernegara," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya.