REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis meminta generasi muda Indonesia untuk hidup dengan penuh nilai-nilai religi. Hal itu disampaikan menyusul bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia di masa depan.
"Generasi muda sebaiknya hidup penuh dengan nilai religi, lekat dengan masalah keagamaan, hubungan dengan kebangsaan untuk membangun peradaban," kata Cholil Nafis disela-sela acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Selasa (31/12).
Dia mengatakan, generasi muda merupakan tonggak kemajuan negara di masa mendatang. Menurutnya, bonus demografi anak muda dengan jumlah yang banyak itu akan menjadi harapan untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Secara khusus, Cholil berpesan agar kemajuan bangsa yang dibanguj generasinsata ini didasari atas nilai religi, dzikir, kebersamaan dan pembangunan intelektualitas. Dia mengatakan, generasi muda disarankan untuk terus membaca guna mengembangkan diri dan akhlak.
"Kita menggapai 20 tahun yang akan datang Indonesia maju oleh generasi milenial sekarang ini. Bangun intelektualitas, kebersamaan, perkokoh dasarnya dengan keagamaan," katanya.
Pesan-pesan tersebut disampaikan Kiai Cholil Nafis saat menghadiri acara Dzikir Nasional jelang pergantian tahun 2020. Dia mengatakan, dzikir merupakan hubungan dengan Allah, sementara nasional artinya kecintaan terhadap negara.
"Maka dipergatian tahun dengan kita berzikir artinya kita mengawali diri dengan muhasabah dan mengembalikan diri kita kepada Allah SWT," katanya.
Selain di Masjid At-Tiin, Jakarta Timur, Festival Republik dan Dzikir Nasional juga digelar di Masjid Pusdai, Bandung Jawa Barat dan Masjid Jogokariyan, Jogyakarta. Dzikir Nasional dan Masjid At-Tiin sendiri dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Ustadzah Mamah Dedeh, Ustadz Cholidi Asadil Alam, Ustadz Cholil Nafis, Ustadz Abdul Mu'thi, Ustadz M. Jazir, Ustadz Abdul Syukur, Ustadz Bobby Herwibowo, dan Habib Jindan.