REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Stok darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Yogyakarta menipis. Hal ini dikarenakan kurangnya pendonor yang mendonorkan darahnya di saat libur Natal dan Tahun Baru ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Teknis Bagian Unit Tranfusi Darah PMI Yogyakarta, Yustina Dian Mayasari dalam acara door darah di rangkaian Festival Republik yang digelar Republika di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12). Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat menambah stok darah untuk PMI Yogyakarta.
"Stok darah saat ini agak kurang aman. Terimakasih sudah dibantu meningkatkan stok karena stoknya juga sudah menipis,"katanya di sela-sela kegiatan donor darah.
Ia mengatakan, permintaan darah sendiri masih banyak. Permintaan darah sendiri berasal dari rumah sakit dan PMI yang ada di DIY.
Tidak hanya itu, permintaan juga berasal dari luar DIY seperti Klaten. Banyaknya permintaan, ujarnya, tentu juga membutuhkan donor darah yang besar.
"Permintaan per hari biasanya macam-macam, ada yang sampai 20 sampai 30 pasien. Satu pasien itu bisa dua sampai empat kantong.
Walaupun begitu, pihaknya masih bisa mencukupi permintaan darah. Untuk kegiatan donor darah di Masjid Jogokariyan ini, pihaknya menargetkan 30 pendonor.
Namun, yang mendaftar pun melebihi target yang direncanakan, pihaknya tetap akan melayani. Dari puluhan yang mendaftar, ada beberapa pendonor yang ditolak.
"Ada yang tensinya tinggi, ada yang rendah. Ada yang juga kurang memenuhi syarat. Rentang umumr pendonornya bervariasi dari 17 tahun sampai 50 tahun ada," jelasnya.