Senin 30 Dec 2019 21:38 WIB

Ekonomi Indonesia Tumbuh Stabil, Jokowi: Berkat Doa Ulama

Jokowi berterima kasih kepada ulama atas doa untuk bangsa.

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan santri saat menghadiri acara peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Pondok Pesantren Al Fadllu Wal fadhlillah 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan santri saat menghadiri acara peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Pondok Pesantren Al Fadllu Wal fadhlillah 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di atas 5 persen berkat sumbangsih rakyat Indonesia, terutama ulama.

"Banyak negara yang sudah masuk ke krisis, ke resesi. Alhamdulillah berkat doa dan dukungan bapak ibu sekalian, utamanya dari para ulama, ekonomi Indonesia tetap baik dan stabil dan pertumbuhan masih di atas 5 persen. Alhamdulillah, patut kita syukuri," ujar Presiden Jokowi, saat sambutan peresmian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKk), di Pesantren Al Fadllu 2, di Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12).

Baca Juga

Menurut Presiden, dengan pembangunan BLKK diharapkan dapat membangun kualitas SDM Indonesia di tengah persaingan dengan negara lain.

Ke depan, ujar Presiden, persaingan SDM antarnegara akan berfokus kepada daya keterampilan dan kejuruan tenaga kerja.

Karena itu, pendidikan kejuruan melalui BLKK diharapkan dapat mendongkrak tenaga kejuruan yang berkualitas, salah satunya melalui lembaga pendidikan agama, seperti di pesantren.

Kendati demikian, pelatihan yang diajarkan di BLKK perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Presiden telah meresmikan BLKK di Pesantren Al Fadllu, Kabupaten Kendal bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan pimpinan Pesantren Al Fadllu wal Fadilah, KH Dimyati Rois.

Dalam acara itu, juga turut serta Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Staf Khusus Presiden Aminudin Ma'ruf dan Ayu Kartika Dewi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement