Senin 30 Dec 2019 19:07 WIB

Wilders Kembali Berulah, Buka Kompetisi Kartun Muhammad SAW

Wilders membuka kompetisi kartun Muhammad SAW atas dalih kebebasan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Wilders membuka kompetisi kartun Muhammad SAW atas dalih kebebasan.
Foto: AP
Wilders membuka kompetisi kartun Muhammad SAW atas dalih kebebasan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Politisi anti-Islam di Belanda, Geert Wilders, menghidupkan kembali kompetisi yang kontroversial, yang menyerukan untuk menggambar kartun karikatur Nabi Muhammad SAW. Dalam unggahannya di jejaring Twitter pada Sabtu malam lalu, dia meminta orang-orang untuk mengirim kartun Muhammad SAW mereka.  

"Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa-fatwa Islam," tulis Wilders di Twitter, dilansir di The Independent, Senin (30/12).  Selanjutnya pada Ahad pagi kemarin, dia mengatakan bahwa perhatian internasional dari kontes tersebut telah memungkinkannya untuk menekankan pentingnya kebebasan berbicara. 

Baca Juga

"Misi selesai. Akhir dari kontes," tulisnya dalam sebuah judul untuk gambar yang dia katakan adalah gambar pemenang. Gambar itu memperlihatkan seorang lelaki tampak marah dengan janggut dan pakaian hitam. 

Hal ini pun menuai protes dari umat Muslim. Banyak Muslim yang menganggap gambar Muhammad sebagai penyembah berhala dan karikatur yang menggambarkan sosoknya telah memicu respons kekerasan.  

Pada Agustus 2018 lalu, pemimpin Partai untuk Kebebasan (PVV) membatalkan acara kontes karikatur Nabi Muhammad, setelah polisi menangkap seorang pria yang mengancam akan membunuhnya atas rencana membuka kontes demikian. Acara dibatalkan karena khawatir berisiko terhadap yang lainnya.

Saat itu muncul kemarahan dari umat Islam, termasuk aksi demo di Pakistan yang diorganisasi Partai Islam Tehreek-e-Labbaik, yang menyerukan negara-negara Islam untuk memutuskan semua hubungan dengan Belanda. 

Pada 2005 lalu, surat kabar Denmark Jyllands-Posten memprovokasi aksi demonstrasi di seluruh dunia Muslim, serta beberapa upaya untuk membunuh editor atau kartunisnya, Kurt Westergaard, lantaran menerbitkan beberapa kartun Muhammad. 

Termasuk, yang menggambarkan Nabi dengan bom di sorbannya. Sebelumnya empat tahun lalu, sepasang pria bersenjata menewaskan 12 orang di kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo di Paris, yang telah menerbitkan kartun satir Nabi.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement