REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau warganya untuk menahan diri saat merayakan pergantian tahun masehi. Ia mengatakan, malam pergantian tahun lebih baik dilakukan dengan introspeksi diri ketimbang melakukan hal yang tak banyak manfaatnya.
"Muhasabah lebih baik. Hura-hura dikurangi," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Kota Tasikmalaya, Ahad (29/12).
Menurut dia, muhasabah itu penting untuk mengingat perilaku negatif yang pernah dilakukan dalam setahun belakangan. Perilaku negatif itu, tidak boleh terulang lagi pada tahun berikutnya.
Sementara itu, ia juga meminta masyarakat untuk terus memertahankan perbuatan baik yang sudah dalam satu tahun terakhir. Bahkan ditingkatkan jika memungkinkan. Masyarakat juga diajak untuk memiliki niat menata kehidupan yang lebih baik pada 2020 mendatang.
"Yang penting kuatkan niat di tahun masehi 2020 hidup lebih baik. Yang jelek tinggalkan, yang bagus lanjutkan," ujar dia.
Senada dengan Emil, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengimbau warganya untuk tidak melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura saat malam pergantian tahun. Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga akan menggelar itikaf di Masjid Agung Tasikmalaya pada malam tahun baru.
"Dari jam 7 malam sampai subuh kita itikaf, supaya orang bisa berbondong-bondong ke masjid. Daripada pasang mercon atau terompet, kita lebih baik itikaf mencari ridho Allah," ujar dia.