REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL— Kedutaan Turki di Belgia memastikan belum akan mengirim 40 imam Turki ke Belgia. Bantahan ini menyusul adanya kabar yang menyatakan Turki segera mengutus para imam ke Belgia.
Dalam pernyataan sebelumnya, politisi Partai Flemish, yang juga Menteri Kebijakan Sosial Belgia, Bart Somers, mencatat bahwa tidak ada keinginan atau mempertahankan imam asing ke Belgia.
Dilansir dari VRT News, Kedutaan Turki mengklaim adanya laporan tentang impor 40 imam Turki ke Belgia ini merupakan interpretasi yang keliru dari informasi yang diterbitkan oleh Departemen Turki dalam urusan agama, Diyanet.
Imam yang lulus ujian memang dapat dikirim ke luar negeri, namun itu semua tergantung pada permintaan asosiasi masjid dan organisasi nirlabanya. Tidak ada rencana untuk mengirim semua imam Turki ke Belgia.
Kedutaan menjelaskan, menugaskan imam Turki ke Belgia bergantung pada permintaan masjid-masjid Belgia serta dikoordinasikan dengan eksekutif Muslim dan Diyanet.
Dia menambahkan, penunjukkan dan kegiatan imam juga disusun atas persetujuan otoritas Belgia. Kedutaan menekankan, para imam juga berperan untuk membatasi kaum radikal dan menunjukkan bahwa tidak ada satupun masjid yang dipimpin imam Turki yang tergabung dalam organisasi ekstremis.
Menteri Somers sangat semangat ketika melihat para imam dilatih di Flanders. Dia pun ingin menyaksikan imam asing yang mengikuti kursus integrasi.
Para imam turki yang bergabung di masjid-masjid Belgia wajib melakukannya. Tetapi bisa jadi tidak apabila mereka tergabung dalam masjid yang tidak dikenal.
Visa yang masuk juga dikeluarkan otoritas federal. Somers menekankan adanya proses seleksi yang tepat sebelum visa dikeluarkan.