Kamis 26 Dec 2019 19:06 WIB

Umat Muslim Bandar Lampung Gelar Shalat Gerhana

Gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Allah.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Shalat gerhana matahari (Ilustrasi).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Shalat gerhana matahari (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG – Sejumlah umat Muslim di berbagai tempat dalam Kota Bandar Lampung menggelar Shalat Kusuf (Gerhana Matahari) di berbagai masjid, Kamis (26/12) seusai Shalat Dzuhur. Warga Muslim beramai-ramai mendatangi masjid-masjid yang menggelar shalat gerhana setelah berulang kali diumumkan.

Informasi shalat gerhana di berbagai masjid telah beredar di grup-grup media sosial sejak Rabu (26/12). Selain itu, pengurus masjid baik di pemukiman penduduk, maupun di jalan-jalan protokol mengumumkan shalat gerhana melalui pengeras suara.

Baca Juga

Sebagian besar umat Muslim di Kota Bandar Lampung menyelenggaraka shalat gerhana setelah Shalat Dzuhur, meskipun waktu gerhana di Indonesia mulai pukul 10.30 hingga 14.15 WIB. Masjid Jami Al Anshor di Bukit Kemiling Permai, menggelar shalat kusuf setelah Shalat Dzuhur.

Warga dari berbagai penjuru pemukiman penduduk telah mendatangi Masjid Al Anshor sebelum Shalat Dzuhur. “Kalau digelar setelah Shalat Dzuhur jamaah shalat gerhana lebih ramai,” kata Ucup (66 tahun), seorang jamaah dari Perum Beringin Raya.

 

Imam dan Khotib Shalat Gerhana di Masjid Al Anshor Ustaz Sayid Saidi. Shalat gerhana yang digelar dua rakaat, masing-masing rakaat dua kali ruku’ dan dilaksanakan dengan membaca ayat-ayat Alquran yang panjang-panjang pada rakaat pertama, kemudian agak pendek dari sebelumnya pada rakaat kedua.

Setelah shalat gerhana, Ustaz Sayid Saidi, yang juga seorang ustaz di Bandar Lampung memberikan khotbah. Dalam khotbahnya, Ustaz Sayid mengatakan, terjadinya gerhana matahari atau bulan tidak ada sangkut pautnya atau tidak berhubungan dengan kematian atau kelahiran seorang anak penguasa atau raja, dan lainnya.

“Gerhana matahari dan atau bulan, sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Tidak ada hubungannya dengan lahirnya anak raja atau penguasa atau matinya anak raja atau penguasa,” kata Ustaz Sayid Saidi.

Ia mengajak umat Muslim untuk segera melakukan amal kebaikan dan mencegah kemungkaran. Berbuat baik akan memberikan balasan setimpal kepada pelakunya, begitu juga berbuat buruk akan mendapatkan balasannya. “Allah melihat manusia tersebut dari amal kebaikannya,” kata dia.

Menurut dia, niat berbuat baik meskipun belum terlaksana karena meninggal dunia, maka seseorang itu telah mendapatkan satu pahala dari niat baiknya, walaupun belum terlaksana.

“Untuk itu, kepada siapa pun terlebih kepada sesama umat Muslim kita harus berbuat baik. Ketika seorang saudara muslim yang satu sakit, semua muslim lainnya merasakan sakit. Muslim yang satu bagian dari muslim yang lainnya, dan sebaliknya,” ujarnya.

Shalat gerhana juga digelar di Masjid Ornamen Lampung Al Ikhlas. Takmir Masjid Sugito telah mengumumkan pelaksanaan shalat tersebut lewat pengeras suara. Imam shalat gerhana yakni Ustaz Komarunizar. Hal yang sama digelar shalat gerhana di masjid-masjid besar lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement