Rabu 25 Dec 2019 08:43 WIB
China

China Terjemahkan Bible Dan Quran Untuk Cerminkan Sosialisme

Partai menyerukan 'evaluasi komprehensif dari ajaran klasik agama

Muslim etnis Uighur berjalan di depan sebuah masjid di Kashgar, Xinjiang, Cina.
Foto: Reuters/Carlos Barria
Muslim etnis Uighur berjalan di depan sebuah masjid di Kashgar, Xinjiang, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, Cina akan menulis ulang terjemahan Bible dan Quran untuk 'mencerminkan nilai-nilai sosialis' di tengah tindakan keras terhadap kelompok agama negara itu, sebuah laporan telah mengungkapkan.

Hal tersebut seperti dilansir dailymail.co.uk dalam artikelnya pada 'China will rewrite the Bible dan the Quran ro 'reflect socialis values' amid crackdown on the Muslim Uighur'. Edisi baru dua kitab suci tersebut tidak boleh berisi konten apa pun yang bertentangan dengan keyakinan Partai Komunis. Tulisan berita ini mengutip seorang pejabat teras partai di sana yang mengatakan bahwa 'paragraf' yang dianggap salah oleh sensor dalam dua kitab suci tersebut akan diubah atau diterjemahkan kembali.

Meskipun Bible dan Quran tidak disebutkan secara khusus, partai menyerukan 'evaluasi komprehensif dari ajaran klasik agama yang ada bertujuan untuk isi yang tidak sesuai dengan kemajuan masa-masa itu'.

Perintah tersebut diberikan pada bulan November selama pertemuan yang diadakan oleh Komite Urusan Etnis dan Agama Komite Nasional Konsultatif Politik Rakyat China, yang mengawasi masalah etnis dan agama di China.

Sekelompok 16 ahli, orang percaya dan perwakilan dari berbagai agama dari Komite Sentral Partai Komunis China menghadiri konferensi tersebut pada bulan lalu, menurut Xinhua News Agency. Pertemuan ini diawasi oleh Wang Yang, Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.

Wang menekankan bahwa otoritas keagamaan harus mengikuti instruksi Presiden Xi dan menafsirkan ideologi agama yang berbeda sesuai dengan 'nilai-nilai inti Sosialisme' dan 'persyaratan era '. Hal ini seperti telah dilaporkan surat kabar Prancis Le Figaro kemarin.

sumber : dailymail.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement