REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang natal 2019, anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo berharap masyarakat meneladani contoh yang ditunjukan dua tokoh nasional besar dalam menghargai perbedaan antarumat beragama di Indonesia. Kedua tokoh tersebut yaitu mantan pemimpin Partai Masyumi Mohammad Natsir dan pendiri Partai Katholik Indonesia Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono.
"Natsir menceritakan bagaimana Kasimo itu pertama kali yang memberi salam selamat setelah shalat ied, pasti Kasimo yang pertama. Tapi Kasimo juga memberi kesaksian bahwa Natsir lah orang pertama yang memberikan selamat natal, setelah selesai Kasimo misa. Apa artinya, di antara tokoh-tokoh bangsa itu, itu sudah terjadi hubungan silaturahmi biasa, silaturahmi, jadi hari-hari besar itu momen silaturahmi," kata Benny mengisahkan kepada Republika, Senin (23/12).
Menurutnya hal tersebut tidak ada kaitannya dengan ritual keagamaan. Oleh karena itu ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk saling menghormati, menghargai, dan tidak memaksakan orang lain untuk mengucapkan selamat natal.
"(ucapan) itu kan ketulusan," ujar rohaniawan katholik tersebut.
Kemudian dirinya berharap perbedaan sikap antarumat beragama tidak menjadi persoalan yang dibesar-besarkan. Sebab, imbuhnya, kita hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ya sebagian ada yang pro dan kontra itu biasa dalam suatu negara demokrasi," jelasnya.