Senin 23 Dec 2019 04:55 WIB

Masjid Dijaga Polisi, Staf Khusus Wapres: Itu Hoaks

Wapres tidak pernah menyatakan setiap masjid akan dijaga atau dikawal oleh polisi.

Staf Khusus Wakil Republik Indonesia KH Robikin Emhas
Foto: Dok Republika
Staf Khusus Wakil Republik Indonesia KH Robikin Emhas

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Staf Khusus Wakil Republik Indonesia KH Robikin Emhas menegaskan isu yang selama ini beredar luas di masyarakat Indonesia bahwa masjid akan dijaga dan diawasi oleh petugas kepolisian sebagai hoaks. Ia menegaskan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin tidak pernah memberikan pernyataan yang menyatakan setiap masjid akan dijaga atau dikawal oleh polisi.

Ia menyatakan Ada banyak jumlah masjid di Indonesia. Ia menambahkan, jika ditempatkan polisi untuk melakukan penjagaan maka jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara tentu banyak.

Baca Juga

"Menempatkan polisi di satu masjid itu punya biaya, biayanya darimana?" kata dia saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Kebangsaan Nahdlatul Ulama di Meulaboh, Ahad (22/12) sore.

Emhas menegaskan yang dimaksudkan oleh Kiai Ma'ruf Amin saat menghadiri kegiatan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat itu, yaitu selama ini banyak masjid di Indonesia diduga telah disalahgunakan untuk mengumbar kebencian sehingga meresahkan umat Islam. Untuk itu, katanya, Wapres Ma'ruf Amin menyarankan di masjid dilakukan penjagaan oleh pengurus masjid (takmir) sehingga tidak disalahgunakan oleh para pihak yang berusaha mengumbar kebencian di masyarakat.

"Masjid itu banyak fungsinya, untuk kegiatan ibadah, ekonomi masyarakat, dan kegiatan masyarakat yang positif," katanya.

Saat ini, pemerintah berupaya mengembalikan fungsi masjid yang sesungguhnya seperti pada masa Rasullah Nabi Muhammad SAW serta tidak menggunakan masjid sebagai tempat mengumbar kebencian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement