Jumat 20 Dec 2019 16:30 WIB

Erdogan di KTT Malaysia: Dunia Islam tidak Lemah!

Erdogan menegaskan saatnya umat tak tergantung Barat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Rabu (18/12).
Foto: Malaysia's Department of Information via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan salah satu pemimpin negara Muslim yang menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) Islam di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Pada pertemuan yang dimulai kemarin, Kamis (19/12), Erdogan menegaskan bahwa dunia Islam tidaklah lemah. Dia juga menyebut bahwa tidak ada kesenjangan dalam kemampuan antara Muslim dan yang lainnya di seluruh dunia.

Baca Juga

KTT Islam Kuala Lumpur tahun ini mengangkat tema "Peran Pembangunan dalam Mencapai Kedaulatan Nasional." Ada sejumlah isu yang dibahas  para pemimpin dunia Islam di KTT yang akan berlangsung hingga Sabtu (21/12) ini.  

Pada kegiatan kemarin, Erdogan mengataan bahwa nasib umat Islam sekitar 1,7 miliar di dunia ini tidak lagi berada di tangan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). 

Sebab, kata dia, mereka berupaya membungkam Turki ketika menyerukan perhatian ke Palestina, Gaza, Rohingya, Libya, Somalia, dan Suriah. Karena itu, Erdogan mengkritik PBB dengan mengatakan bahwa 'dunia lebih besar daripada lima (negara).

Erdogan juga mencatat, bahwa kontribusi dunia Muslim tidak sebanding dengan kemampuannya. Pasalnya, saat ini dunia Muslim mewakili 10 persen dari ekonomi global. Meskipun, dunia Muslim memiliki sebesar 59 dan 58 persen dari cadangan minyak dan gas global.

Tidak hanya itu, dia juga membahas soal sekitar 94 persen dari mereka yang terbunuh dalam konflik global adalah Muslim. Sedangkan satu dari tiga senjata yang dijual secara global dikirim ke Timur Tengah. 

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa para peserta KTT ini akan membahas bidang-bidang strategis, termasuk pertahanan, energi, teknologi maju dan keuangan.

"Kami akan memiliki kesempatan untuk berbicara secara bebas tentang masalah-masalah kami, dari Islamofobia hingga terorisme, perpecahan, perselisihan internal yang menghancurkan wilayah kami, dan konflik sektarian dan etnis," kata Erdogan, dilansir di Gulf Times, Jumat (20/12).   

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement