Senin 16 Dec 2019 11:50 WIB

Mengenal Majelis Dzikir Annisa, Perkuat Agama dan Sosial

Majelis Dzikir Annisa fokus pada penguatan agama dan pemberdayaan sosial.

pelantikan pengurus pusat dan Korda Majelis Dzikir Annisa Nurussalam, di Jakarta, pekan lalu, Kamis (11/12).
Foto: Dok istimewa
pelantikan pengurus pusat dan Korda Majelis Dzikir Annisa Nurussalam, di Jakarta, pekan lalu, Kamis (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Pendidikan akhlak kepada anak-anak sangat penting, karena mereka adalah generasi yang akan memimpin bangsa ini ke depan.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Majelis Dzikir Annisa Nurussalam, Nur Asia Sandiaga Uno, saat acara pelantikan pengurus pusat dan Korda Majelis Dzikir Annisa Nurussalam, di Jakarta, pekan lalu, Kamis (11/12).   

Baca Juga

Karena itu, Nur Asia menyatakan Majelis Dzikir Annisa memberikan perhatian besar kepada anak-anak, khususnya menyangkut akhlak mereka. 

Selain itu, menurut istri mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini, sehebat apapun IQ yang tinggi dari anak tersebut tapi kalau akhlaknya tidak bagus maka percuma saja.

Dia menambahkan karena itu penting ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Dzikir Annisa untuk terus meningkatkan pendidikan agama,  sehingga bisa memberikan pendidikan agama kepada anak-anak mereka.  

Sebab bagaimanapun, kata dia, pendidikan sejak dini diyakini menentukan perkembangan anak selanjutnya. “Di sinilah Majelis Dzikir Annisa melakukan penguatan terhadap pendidikan keagamaan pada para anggotanya,” kata dia kepada wartawan di sela-sela pelantikan. 

Dia menambahkan karena itu penting ibu-ibu yang tergabung dalam Majelis Dzikir Annisa untuk terus meningkatkan pendidikan agama,  sehingga bisa memberikan pendidikan agama kepada anak-anak mereka.

Lebih lanjut, Nur juga berkomentar terkait dengan radikalisme. Menurut dia, Islam itu rahmatan lil’alamin, agama yang membawa rahmat bagi semuanya. Dia tidak ingin umat Islam diidentikkan dengan radikalisme, karena bagaimanapun radikalisme ada di semua agama dan keyakina. Dia pun meminta pemerintah jangan sampai melekatkan radikalisme kepada umat Islam. “Isu radikalisme hanya  dibesarkan-besarkan saja,” tutur dia.  

photo
Ketua Umum Majelis Dzkir Annisa Nurussalam, Tuti Tanoedjiwa tengah diwawancarai wartawan (kedua dari kiri). Dok Istimewa

Ketua Umum Majelis Dzkir Annisa Nurussalam, Tuti Tanoedjiwa, mengatakan bahwa Majelis Dzikir Annisa Nurussalam selain bergerak di bidang pendidikan agama, juga bergerak di bidang sosial. Beragam program sosial rutin dilakukan para anggota Majelis Dzikir Annisa, salah satunya adalah santuan sosial kepada yatim piatu dan fakir miskin.

Tidak hanya itu, majelis ini juga kerap menggelar bakti sosial di daerah-daerah yang membutuhkan. “Fokus kita tidak hanya pada pembinaan spiritualitas tetapi juga bagaimana kita bisa berperan aktif di masyarakat,” tutur dia.  

Dia menegaskan, visi kebangsaan Majelis Dzikir Annisa sudah cukup jelas yaitu menjunjung kebhinnekaan, karena itu dalam acara pembukaan pelantikan ini selain dibacakan Alquran juga dibacakan isi Pancasila bersama-sama. 

Konsep kegiatan ini, menurut dia, semata karena prinsip bahwa agama dan negara tidak boleh dibentur-benturkan. Agama dan negara saling mengisi dan menguatkan. “Kita patut bersyukur bangsa Indonesia dianugerahi keragaman budaya, tinggal bagaimana kita mampu mengelolanya sebagai sebuah kekuatan bersama.” kata dia. Pelantikan dihadiri para anggota majelis, dan sejumlah pengurus dari berbagai daerah. Dalam pelantikan juga menghadirkan kesenian budaya daerah. 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement