REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para pemimpin pramuka dunia percaya bahwa semua anak terlepas dari agama apapun yang dianutnya harus bergabung dengan kelompok lokal untuk mengalami hal-hal yang tidak bisa diajarkan sekolah. Tak terkecuali anak-anak Muslim.
Pemimpin Pramuka dari 1Voice yang berbasis di Blackburn, Nisbah Hussain, menyampaikan bahwa anak-anak Muslim harus lebih banyak bergabung ke dalam komunitas Pramuka. Hal itu untuk membiasakan anak-anak dengan lingkungan lokal dan juga tempaan mental dalam mengenali alam sekitar.
Dilansir dari Lanchashire Telegraph, Jumat (6/12), melalui Pramuka para generasi muda dan anak-anak akan memiliki keterampilan tambahan yang tidak mereka dapatkan di sekolah. Sebab, anggota pramuka diajarkan untuk berpikir menggunakan kaki dan anggota tubuh sendiri dalam kerja sama tim.
"Mereka bekerja dengan orang lain, dan mengambil bagian dalam kegiatan yang tidak akan mereka lakukan di tempat lain. Maka anak-anak Muslim perlu lebih banyak ikut Pramuka," ungkapnya.
Adapun 1V Scouts memiliki jumlah anak-anak Muslim yang tinggi dalam kelompok pramuka, dan Hussain berharap jumlah tersebut dapat terus bertambah. Tak hanya itu, kegiatan Pramuka juga bisa diseimbangkan dengan kegiatan keagamaan.
“Saya aktif di Pramuka ketika muda tetapi di saat bersamaan, saya juga memiliki aktivitas yang baik di masjid pada malam hari," ujarnya.
Seperti diketahui, markas kelompok pramuka terbesar di Inggris di London, Gilwell Park, bahkan telah membuka sebuah masjid. Masjid yang dibuka oleh kelompok Pramuka ini bahkan pernah dikunjungi Duchess of Cambridge pada 28 Maret lalu.
Kegiatan Pramuka sedikit banyak juga dapat membantu membangkitkan kepercayaan pada kalangan muda dan anak-anak. Dia mencontohkan bagaimana dirinya berhasil mengubah anak pemalu yang tidak mau berbicara terhadap lingkungan sosial dan akhirnya mampu bersosialisasi dengan baik setelah ditempa selama enam bulan dalam Pramuka.
Imas Damayanti
Ikuti Whatsapp Channel Republika
