REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Penyakit kanker menjadi momok yang menakutkan bagi penderitanya. Bagaimana tidak, kanker seringkali berujung pada kematian.
Menyadari hal tersebut, Yayasan Muda Giat Peduli Indonesia (YMGPI) ingin masyarakat Indonesia dapat sedini mungkin mendeteksi adanya kanker payudara. YMGPI mewakafkan alat kesehatan pendeteksi kanker payudara, mammogram.
Unit mammogram tersebut diserahkan kepada Dompet Dhuafa sebagai nazir untuk diletakkan di rumah sakit-rumah sakit yang dikelola Dompet Dhuafa. Penyerahan unit dilakukan di kawasan terpadu Zona Madinah Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/11).
"Alhamdulillah, ini adalah sinergi yang bermanfaat bagi umat. Sekaligus pembuktian bagi anak muda harus turut bergerak kepada kebaikan. Termasuk gerakan ini yang juga diinisiasi oleh millenial Indonesia. Dana wakaf yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa pun 60 persen diantaranya adalah dari kalangan millenial, antara umur 20-35 tahun," ucap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan.
Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker terbanyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yaitu 58.256 kasus. Angka ini mencapai 16,7 persen dari total 348.809 kasus kanker. Kanker serviks (leher rahim) merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di Indonesia sebanyak 32.469 kasus atau 9,3 persen dari total kasus. Nantinya, 10 ribu perempuan dhuafa akan mendapatkan skrinning deteksi kanker payudara.
“Dalam kolaborasi besar dengan Dompet Dhuafa ini, kami akan mengumpulkan alat-alat kesehatan mammogram untuk nantinya disalurkan ke berbagai lembaga kesehatan Dompet Dhuafa di Indonesia. Kita memilih Dompet Dhuafa karena lembaga ini terpercaya. Sudah banyak bukti bagaimana Dompet Dhuafa mengelola dana umat untuk kesejahteraan kaum dhuafa, melalui rumah sakit gratis dan lain sebagainya,” ucap Ketua YMGPI Tania Nordina.