REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengajak para penyuluh agama dapat melakukan sinergisitas. Salah satunya, melalui penyelarasan materi-materi yang diajarkan dengan program unggulan Kota Depok.
"Kami ajak penyuluh agama untuk menjalin sinergi. Kami ada program pembinaan pembimbing rohani, tetapi jumlahnya masih terbatas," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Jumat (29/11).
Dia menambahkan, maka dari itu, pihaknya selalu mengingatkan agar bisa bersinergi, khususnya mengenai segmentasi masyarakat yang dibina agar terus diperluas. Termasuk materi-materi yang diajarkan, bisa diselaraskan dengan kegiatan dan program-program unggulan Kota Depok.
"Penyelarasan materi penyuluhan dengan program unggulan Kota Depok dimaksudkan agar materi yang diberikan bisa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Serta tidak terjadi tumpang tindih materi yang diajarkan," jelas Idris.
Misalnya, lanjut Idris, dibuat kesepakatan dalam satu pekan untum menyampaikan materi penyuluhan agama terkait kebersihan, kesehatan, dan ketahanan keluarga karena Pemkot Depok punya program Kota Bersih (Zero Waste City), Kota Sehat (Smart Healthy City), dan Kota Berketahanan Keluarga (Family Resilience City).
"Selain itu, program yang bisa disinergikan selanjutnya yaitu Gerakan Magrib Mengaji (GMM) yang saat ini telah diluncurkan. Khususnya mengenai pelaksanaan teknis dari program tersebut. Mudah-mudahan kita bisa terus meningkatkan komunikasi ke depan, guna bersama-sama mewujudkan Kota Depok sebagai Kota Religius," harapnya.