Rabu 27 Nov 2019 18:54 WIB

Berkah Sang Guru

Hormati gurumu, maka berkah hidupmu.

Pelajar memberikan ucapan selamat dengan memeluk gurunya seusai upacara peringatan hari guru nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di MTsN Model, Banda Aceh, Aceh, Senin (25/11/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pelajar memberikan ucapan selamat dengan memeluk gurunya seusai upacara peringatan hari guru nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di MTsN Model, Banda Aceh, Aceh, Senin (25/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh A Rahman Al-Habsyi

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadilah : 11).

Ilmu amat tinggi kedudukannya di dalam Islam. Demikian pula mereka yang mengajarkan dan menebarkan ilmu.  Sehingga,  Islam juga menganjurkan agar umatnya memberikan pengormatan kepada para ulama (guru).

Ilmu tidak akan bisa diperoleh secara sempurna kecuali dengan diiringi sifat tawadhu’ (rendah hati) si murid terhadap gurunya. Sebab,  keridhaan guru terhadap murid akan membantu proses penyerapan ilmu. 

Tak berlebihan kalau  Imam Al Munawi dalam Faidh Al Qadir (3/253) menyatakan bahwa tawadhu’ murid terhadap guru merupakan cermin ketinggian dan kemuliaan si murid. Tunduknya kepada guru justru merupakan izzah dan kehormatan baginya.

Ibnu Abbas, sahabat mulia yang amat dekat dengan Rasulullah mempersilahkan Zaid Bin Tsabit, untuk naik di atas kendaraannya, sedangkan ia sendiri yang menuntunnya. “Beginilah kami diperintahkan untuk memperlakukan ulama kami,” ucap Ibnu Abbas.

Abdullah bertanya pada ayahnya Imam Ahmad bin Hanbal,  mengapa setiap hari ia mendengar Imam Ahmad mendoakan gurunya,  yaitu Imam Syafi'i. Imam Ahmad menjawab,  "Wahai anakku, Syafi’i seperti matahari bagi dunia.”

Sebagaimana disebutkan beberapa riwayat, bahwa selama 30  tahun Imam Ahmad mendoakan dan memintakan ampunan untuk guru beliau,  Imam As Syafi’i.

Para ulama sepakat tentang wajibnya memuliakan ahli ilmu. Bahkan posisi pemuliaannya setara dengan pemuliaan terhadap pemimpin yang adil.

Rasul SAW bersabda, “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.”  (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323)

Imam Nawawi rahimahullah pernah berpesan,  “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan.”

Syaikh Burhanuddin dalam kitab Ta’lim Muta’allim menjelaskan, “Bahwa termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya; duduk di tempatnya; memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya; berbicara macam-macam darinya; dan menanyakan hal-hal yang membosankannya. Cukuplah dengan sabar menanti di luar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.”

Singkatnya, pada intinya adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan amarahnya dan menjunjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan dengan agama.

Hormati gurumu, maka berkah hidupmu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement