Rabu 27 Nov 2019 17:00 WIB

Strategi JISc Bentuk Karakter Kepemimpinan Siswanya

Sebanyak 2.800 siswa JISc ikuti Indonesian Future Leaders Festival.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Agung Sasongko
Fifi.P.Jubilea, Founder and Conceptor of JISc, www.jakartaislamicschool.com,bundafe.jisc@gmail.com
Fifi.P.Jubilea, Founder and Conceptor of JISc, www.jakartaislamicschool.com,[email protected]

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2.800 siswa Jakarta Islamic School (JISc) mengikuti Indonesian Future Leaders Festival yang diselenggarakan di gedung JISc Jakarta Timur, Rabu (27/11). Festival ini bertujuan membentuk karakter kepemimpinan siswa.

Founder and Conceptor/Principle Jakarta Islamic School (JISc) Fifi P. Jubilea mengungkap, beragam kegiatan fokus mendorong, melatih, dan memotivasi para siswa berani berbicara di depan umum. Semisal, storytelling, drama dalam bahasa Inggris, stand up comedy, dan khotbah di depan kelas.

"Tentunya hal yang membuat para siswa agar lebih percaya diri di depan umum," katanya.

Dari pantauan Republika, nampak para siswa antusias mengikuti Indonesian Future Leaders Festival. Mereka menggunakan berbagai macam baju adat untuk diperlombakan dalam festival ini. Mereka beriringan terlihat menyiapkan diri untuk tampil bergiliran. Berbagai perlombaan yang dilombakan diantaranya public speaking, story telling, stand up comedy, dan lainnya.

Festival yang diselenggarakan oleh Jakarta Islamic School (JISc), Kalimalang, Jakarta Timur ini diikuti oleh cabang JISc yang bertempat di Depok, Bogor dan Joglo. Festival ini juga menyelenggrakan berbagai permainan yang diperlombakan, antara lain, bentengan, lompat tali, congklak dan lainnya. Berbagai permainan dan perlombaan diikuti oleh berbagai siswa dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Berbagai stand juga disiapkan dalam Indonesian Future Leaders Festival, seperti stand Dinar  Changer yang merupakan tempat menukar Rupiah menjadi mata uang Dinar, kemudian stand makanan kuliner yang menyediakan berbagai macam kue, seperti kue cucur, es doger, es mambo, sagon, donat gula, ongol-ongol, roti kelapa dan gemblong hingga stand penjual berbagai macam makanan siap saji berupa nasi abon, nasi telor kecap.

“Kita sediakan makanan tradisional juga, untuk kenalkan kepada siswa,” ucapnya sembari berharap program ini memberikan manfaat bagi siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement