Jumat 22 Nov 2019 22:29 WIB

Pondok Ngabar Kawal Kesehatan Santri Lewat Poskestren

Poskestren Pondok Ngabar dinobatkan sebagai poskestren terbaik.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Poskestren
Foto: ppbustanulmualimin
Poskestren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar yang kerap disebut Pondok Ngabar memadukan tradisi keilmuan modern dan tradisional dalam menghadapi tantangan masa depan. Sesuai dengan karakternya, pesantren ini tidak saja menekankan arah pendidikan kepada kecerdasan intelektual, tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi al-din), pendidikan sikap mental (mental attitude), dan keterampilan dasar.

Sistem pendidikan Pesantren Ngabar pun dijalankan selama 24 jam penuh dengan prinsip "Apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan di pondok ini semua bernilai pendidik an dan wawasan".

Pesantren ini didirikan oleh KH Muhammad Thoyyib pada 4 April 1961. Lembaga ini pun diwakafkan pa da 8 Juli 1980 oleh KH Ahmad Thoy yib dan KH Ibrahim Thoyyib. Selama lebih dari 50 tahun, Pondok Ngabar terlibat aktif dalam proses dan dinamika pembangunan masya rakat Indonesia.

Tidak kurang, sebanyak sepuluh ribu alumni telah didedikasikan pesantren ini kepada masyarakat luas. Mereka datang dan tersebar di seluruh pelosok nusantara dengan sege nap profesi dan bidang garapan. Di antara mereka ada yang berprofesi sebagai guru, dosen, wartawan, praktisi hukum, entrepreneur, bahkan politisi, seperti DR H Hidayat Nur Wahid, mantan ketua MPR RI. Kesemuanya menunjukkan keteguhan visi dan keragaman dedikasi pengabdian Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar di tengah masyarakat.

 

Pondok Ngabar yang berlokasi di selatan kota Ponorogo dan menempati lahan seluas 10 Ha ini terus berkembang dan meningkat di berbagai bidang, baik pendidikan, dakwah mau pun pemberdayaan ekonomi ma syarakat. Saat ini, pondok tersebut dipimpin oleh 3 orang Kyai, yaitu KH Moh Tholhah, SAg, Drs KH Moh Ih san, MAg, dan KH Heru Saiful An war.

Pesantren memiliki guru sebanyak 452 orang dan santri 2.926 orang di semua jenjang pendidikan. Untuk mengintegrasikan kapasitas santri, pesantren memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal yang saling berkaitan. Keberadaan dua lembaga ini diupayakan mampu mencetak manusia yang sholih dan muslih, bermanfaat bagi bangsa, aga ma, dan negara.

Pondok Ngabar membekali santri-santri dengan berbagai keteram pilan dan skill agar mampu berki prah dan memiliki peran penting di masayarakat. Berbagai macam oraganisasi pengembangan bakat santri, seperti olahraga (sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, voli, basket), seni (drama, nasyid, kaligrafi, pidato, fotografi, menjahit), literasi (jurnalistik) dan kesehatan (bakti husada).

Dalam bidang kesehatan, pondok mendapatkan prestasi membanggakan melalui Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Avicenna. Dalam lomba Poskestren 2019, Poskestren Ngabar dinobatkan sebagai poskestren terbaik I tingkat Kabupaten Ponorogo dan tingkat provinsi Jawa Timur dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada 10-16 Oktober 2019 lalu.

Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren dengan prinsip dari, oleh dan warga pondok pesan tren. Poskestren mengutamakan pe la yanan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa meng abaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.

Tujuannya ialah mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam ber perilaku hidup bersih dan sehat. Pos kestren di Pondok Ngabar bernama Poskestren Avicenna, Poskestren ini sangat berguna dan bermanfaat bagi santriwati, keberadaanya mampu meningkatkan derajat kesehatan para santriwati. Di samping itu, para santriwati di pondok pesantren ini bisa mendapatkan pertolongan dan perawatan pertama jika mengalami gangguan kesehatan sebelum dibawa dan dirujuk ke rumah sakit.

Untuk memaksimalkan fungsi poskestren, para pengurus Poskestren Pondok Ngabar selalu bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kese hatan setempat. Keberadaan Poskestren ini diharapkan dapat menjaga ke sehatan para santri. Ke depan, Pos kestren ini tidak hanya melayani san tri atau guru dan karyawan di Ponpes, tapi masyarakat di sekitar ponpes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement