REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Santripreneur Indonesia menggandeng Bank BRI menggelar Pelatihan Bisnis BRI Santripreneur: Membentuk Jiwa Santripreneur Di Era Digital, Kamis (21/11). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di lima kota/kabupaten, yakni Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul, Jepara dan Semarang.
“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Santripreneur Indonesia di bidang pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang diperuntukkan bagi masyarakat, mahasiswa maupun santri dalam membangun semangat berwirausaha,” kata inisiator Santripeneur Indonesia, KH Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut) pada pembukaan pelatihan di Sleman, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, acara pelatihan tersebut diikuti oleh 350 peserta yang terbagi di lima lokasi. Mereka dibagi menjadi dua kategori peserta yakni 200 peserta belum memiliki usaha dan 150 peserta sudah atau pernah memiliki usaha. Kota Yogyakarta dan Sleman masing-masing 100 peserta, sedangkan Bantul, Jepara dan Semarang masing-masing 50 peserta.
“Peserta yang belum memiliki usaha mendapatkan pemaparan materi tentang mindset bisnis, sedangkan peserta yang sudah memiliki usaha mendapatkan materi digital marketing,” ujarnya.
Acara pelatihan ini dilaksanakan di berbagai instansi di masing-masing kota. Pelatihan di Sleman dilaksanakan di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro; Kota Yogyakarta dilaksanakan di Ponpes Ulul Albab; Bantul dilaksanakan di Ponpes Adhuha; Jepara dilaksanakan di Descafe Batealit; dan Semarang di UIN Walisongo.
Gus Ut mengemukakan, pelatihan ini adalah tahap awal dan selanjutnya akan ada pendampingan selama tiga bulan bagi para peserta. “Kami berharap setelah acara ini selesai, lahir santripreneur-santripreneur dengan bisnisnya masing-masing. Kami akan terus memantau dan mendampingi bisnis para peserta sehingga bisnis yang sudah dijalankan dapat berkembang dan semakin besar,” kata Gus Ut.
Pelatihan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari pihak BRI. “Semoga kami, BRI dapat selalu bersinergi dengan Santripreneur Indonesia dalam mendampingi para santripreneur agar bisnisnya dapat berkembang lebih besar lagi,” kata Dhanardono, wakil Kepala Divisi Social Entrepreneurship BRI dalam acara pembukaan di Kota Yogyakarta.
Di lokasi yang berbeda, Teguh Rahadian selaku kepala Bagian Rumah Kreatif BUMN, yang membuka acara di Semarang berharap bahwa acara ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para peserta untuk dijadikan arahan dalam mengembangkan bisnis masing-masing.
“Acara ini sangat menarik dan kami harap ada follow up setelah acara ini selesai. Supaya kami dapat diarahkan apa-apa yang harus kami lakukan untuk mengembangkan bisnis kami,” tutur salah satu peserta pelatihan di Sleman.
Acara pelatihan tersebut berlangsung selama satu hari, dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB. “Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan tersebut,” kata Gus Ut.
Para peserta pelatihan adalah peserta pilihan dari 857 pendaftar. “Santripreneur Indonesia berkomitmen untuk menyelenggarakan acara serupa dikota-kota lain agar lahir para santripreneur-santripreneur baru di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Gus Ut.