REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (NU) Kota Jayapura mengajak agar segenap warga yang ada di Provinsi Papua dan Kota Jayapura untuk menjaga kedamaian dan hidup rukun jelang 1 Desember 2019.
"Mari saudara-saudaraku, kita sama-sama menjaga Papua yang aman dan damai," kata Ketua PCNU Kota Jayapura, KH Abdul Kahar Yelipele, di Jayapura, Kamis (21/11).
Abdul yang juga Ketua Umum Pengurus Masjid Raya Se-Provinsi Papua ini mengatakan, warga dan umat beragama yang ada di Ibu Kota Provinsi Papua ataupun daerah lainnya di bumi cenderawasih ini tidak terhasut dan terprovokasi dengan ajakan yang tidak bertanggung jawab, yang dapat merusak persaudaraaan dan kedamaian yang telah terjaga dengan baik.
"Karena itu saya, secara pribadi mengimbau jangan ada gerakan-gerakan yang memicu atau membelah atau memisah di antara kita. Saya berharap jangan ada membuat gerakan tambahan atau gerakan yang lain untuk menyongsong tanggal 1 Desember," katanya.
Dia mengatakan, 1 Desember atau masuk 1 Desember adalah persiapan Hari Raya Natal bagi umat Nasrani yang akan fokus ibadah.
“Mari kita dukung saudara-saudaraku umat Nasrani agar merayakan Natal dengan aman dan nyaman, bisa berlangsung dengan penuh hikmat," sambungnya.
Kepada generasi milenial Papua, Kiai Abdul meminta agar lebih bijak dalam menyikapi isu atau ajakan yang bisa membuat kegaduhan.
"Saya juga mengajak generasi muda kita, mari kita jaga, dan sekali lagi jangan mengadakan kegiatan pada 1 Desember yang bertentang dengan pemerintah. Mari kita jaga Papua, Papua adalah adalah bagian dari NKRI dan NKRI adalah bagian dari Papua," katanya.
Sementara terkait paham radikalisme, dia menolak dengan tegas paham atau aliran tersebut masuk ke Papua. "Saya juga ajak para tokoh agama untuk peduli hal ini, agar Papua tetap aman dan damai, senantiasa itu yang kita harapkan bersama," katanya.