REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Agus Salim mengatakan, para dai NU harus selesai dengan dirinya secara ekonomi. Hal ini disampaikannya saat Seminar Dai Entrepreneur Tahun 2019 di Gedung PBNU, Jakarta pada Rabu (20/11).
"Ketika persoalan ekonomi (dai selesai) dan kesejahteraan (dai) sudah mapan, Insya Allah akan fokus dan ikhlas dalam menjalankan dakwahnya," kata KH Agus kepada para peserta seminar, Rabu (21/11).
KH Agus mengatakan, tujuan diselenggarakannya Seminar Dai Entrepreneur untuk memberikan motivasi dan inovasi bagi para dai. Supaya mereka menjadi dai-daiyah yang memiliki daya tahan karena mapan ekonominya dan sukses dalam dakwahnya.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menyampaikan, Islam memiliki tugas membebaskan manusia dari kelaparan dan ketakutan. Secara tasawuf umat Islam adalah yang paling taqarrub. Maka pengetahuan dan ekonominya juga harus maju.
"Salah satu tugas dari Allah untuk manusia adalah bersedekah, bagaimana bisa kita bersedekah kalau tangan kita selalu di bawah, saya bersyukur bahwa LD PBNU punya mindset dalam transformasi ekonomi," kata Helmy.
Sekretaris Seminar Dai Entrepreneur Tahun 2019, Ustaz Fauzi berharap dengan adanya seminar ini akan membentuk spirit dai mengelola usaha. Jika seorang dai sudah selesai dengan kebutuhannya, maka akan lebih maksimal dakwahnya.
"Pelatihan ini akan ada lanjutannya, yaitu pembinaan dan permodalan yang bekerjasama dengan salah satu bank swasta," kata Ustaz Fauzi melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (21/11).
Seminar Dai Entrepreneur Tahun 2019 diikuti oleh 200 ustaz dan ustazah. Mereka adalah lulusan Pendidikan Dai Penggerak Nahdlatul Ulama. Panitia seminar juga menghadirkan tiga pembicara yakni CEO Paytren Ustaz Yusuf Mansur, Leadership Transformation Coach Prasetya M Brata, dan CEO Waqara Dino Pati Jalal.