REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur bekerja sama dengan Posyandu Kelurahan Margorejo, menyalurkan 56 kaleng susu pertumbuhan untuk anak di atas satu tahun dari PT Nutricia Indonesia Sejahtera di Surabaya, pada Selasa (20/11). Kondisi kekurangan gizi tidak hanya ditemukan di daerah-daerah pelosok saja, namun juga di kota metropolitan seperti Surabaya.
Di Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, ditemukan lima dari 12 balita mengalami gizi buruk dengan dengan pengukuran berat badan di Bawah Garis Merah (BGM) pada Kartu Menuju Sehat (KMS) mereka. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang kurang bergizi.
Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro menyatakan, fenomena kekurangan gizi masih ditemui di berbagai tempat. "Kekurangan gizi bukan masalah tempatnya di mana, metropolitan atau di perbatasan, tapi pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan gizi dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu, kami langsung menjangkau keluarga yang anaknya menderita gizi buruk dan membantu pemenuhan gizi mereka," ucap Wahyu, dikutip dari laman resmi ACT.
Penyaluran bantuan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak, yang timbangan berat badannya di bawah garis merah. Selain itu juga untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera di lingkungan Kelurahan Margorejo.
Ditemui di saat yang sama, Kurnia Astuti selaku Ketua Posyandu Kelurahan Margorejo mengungkapkan, mereka turut terbantu dengan adanya bantuan susu yang diberikan ACT, dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera.
"Posyandu ini dari swadaya masyarakat, sehingga pasti masih ada kekurangan. Dengan bantuan susu dari ACT, semoga kebutuhan gizi masyarakat kami terpenuhi dengan baik," kata Kurnia.
Sebelumnya, ACT Jatim juga telah mendistribusikan 40 kaleng susu di Kedondong Kidul, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Sabtu (9/11). Rencananya bantuan susu pertumbuhan untuk anak di atas satu tahun itu akan terus didistribusikan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi balita di wilayah Jawa Timur.